Ketua Komisi IV DPRD Ngawi sekaligus anggota Fraksi PDIP, Slamet Riyanto, mengingatkan kepada petugas medis dalam hal ini Satgas Covid-19 untuk melakukan skrining ketat sebelum menyuntikan vaksin Sinovac. Hal itu untuk memastikan si penerima vaksin memiliki penyakit bawaan atau tidak.
- 46 Kasus Campak di Surabaya pada Januari 2023 Sudah Sembuh
- RSUD Eka Candrarini Surabaya Resmi Beroperasi, Fokus pada Layanan Ibu dan Anak
- Masa Sosialisasi Penerapan Aturan Baru, KAI Daop 8 Surabaya Tolak 1.564 Pelanggan Tak Penuhi Syarat
"Harus ketat skriningnya. Akan tetapi saya tegaskan jika benar-benar kondisi tubuh sehat vaksin Sinovac sangat aman sekali. Terbukti saya sendiri sudah menjalani vaksinasi selama dua kali dan ternyata tidak ada efek samping sama sekali," tegas Slamet Riyanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (17/3).
Bahkan ia menghimbau kepada warga masyarakat semuanya apabila sudah mendapatkan kuota vaksinasi dan sudah dijadwalkan, tidak perlu khawatir adanya efek samping vaksin Sinovac.
Slamet meyakini hadirnya vaksin yang peruntukannya sebagai pencegah Covid-19 melalui uji klinis yang ketat. Artinya, BPOM tidak mungkin sembarangan memberikan izin tanpa terlebih dahulu memiliki data uji sampel klinis.
Kemudian Slamet mengingatkan kembali terkait PPKM skala mikro jangan sampai disalah artikan ditengah masyarakat. Pada prinsipnya melalui Perbup Ngawi yang dikeluarkan pada 21 Februari 2021 sudah mengatur pedoman khusus adanya kegiatan masyarakat. Dimana protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus dijalankan secara ketat meskipun ada kelonggaran jenis kegiatan masyarakat yang bisa digelar.
"Tujuannya PPKM skala mikro ini sesuai petunjuk memberikan relaksasi tanpa mengurangi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Maka kita berharap jangan salah penafsiran," kupas Slamet Riyanto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Covid-19 Naik Lagi, Legislator PKS Ingatkan Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif
- Desak Pemerintah Evaluasi PTM 100 Persen, Legislator PKS: Pemerintah Mau Tanggung Jawab Jika Anak-anak Terserang Omicron?
- Genap 100 Dokter Gugur, Fahri Hamzah: Menkes, Berbuatlah Sesuatu