RMOLBanten. Ada upaya menyudutkan PKS lewat isu-isu sensitif seperti terorisme dengan tujuan menggerus suara partai yang saat ini sedang terbangun solid.
- Debat Penanganan Covid-19, Eri Cahyadi Diwakili Jubir Anak Lulusan SMA
- Cegah Sebaran Omicron, Sultan Minta Reuni 212 Dibatalkan
- Bidik 10 Kursi, PKS Ngawi: Jangan Sampai Kurang Ngopi
"Maklum PKS merupakan partai oposisi yang selalu menjadi bahan pembicaraan pihak penguasa, kader PKS tidak akan terpancinng dengan pemberitaan tersebut," tegas Najib di Kota Serang, Jumat (8/6).
Dikatakan Najib, dari berbagai gerakan pihak-pihak tertentu di beberapa wilayah, yang menjurus dengan kesimpulan bahwa ada pihak yang menginginkan PKS dibubarkan sebelum Pemilu 2019.
"Setiap tahun sebelum pemilu, PKS selalu dikaitkan dengan isu terorisme seperti pada tahun 2008 dan 2013, jadi kader sudah paham, ini ada upaya besar yang menghadang lajunya PKS untuk pemenangan Pemilu," tukasnya.
Ketua DPD PKS Banten, Miftahudin menyatakan hal yang sama, isu yang berkembang saat ini memiliki hubungan dengan pemenangan kontestasi Pemilu 2019 nanti.
"Sekarang masyarakat sudah cerdas, masyarakat sudah tahu mana kepentingan untuk politik, masyarakat sekarang melihat fakta," tegasnya.
Menurutnya, masyarakat sendiri sudah merasakan ada kondisi yang kurang baik pada rezim saat ini, sehingga membuat mereka berpaling dan mencari partai lainnya yang dianggap dapat memperjuangkan nasibnya, dan salah satunya adalah PKS yang tren dengan gerakan hastag ganti presiden.
"Saya kira ada yang mulai khawatir, sehingga berbagai cara dihalalkan untuk membunuh karakter partai menjelang pemilu. PKS memang salah satu parpol yang getol mendorong ganti presiden 2019," pungkasnya. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Rapimnas II, KAMMI Tuntut Penyelesaian Konflik Rempang
- Ali Muthohirin Muncul di Bursa Bakal Calon Wakil Wali Kota Malang 2024, Menguat di Kalangan Anak Muda
- CaK Dedi: Prabowo Menang Pilpres 2024, Surabaya Bebas Surat Ijo