LP2M Unej Siapkan Konsepsi Genjot Pembangunan Jember 

Dialog publik bertema “Wayahe Jember Bangkit” di Gedung DPRD Jember, Kamis (4/3)/Ist
Dialog publik bertema “Wayahe Jember Bangkit” di Gedung DPRD Jember, Kamis (4/3)/Ist

Universitas Jember (Unej) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) telah mematangkan Konsepsi Pemikiran Pembangunan Jember tahun 2021-2026. Langkah ini dilakukan melalui Kajian akademik guna mengakselerasikan pembangunan di Jember ini.


Demikian disampaikan Ketua LP2M UNEJ, Prof. Achmad Subagio, saat menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan dialog publik bertema “Wayahe Jember Bangkit” di Gedung DPRD Jember, Kamis (4/3). 

Hadir pula sebagai pemateri, Bupati Jember, Hendy Siswanto dan Ketua DPRD Jember, M. Itqon Syauqi. 

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (4/3), Profesor Subagio menjelaskan ada banyak pekerjaan rumah (PR) bagi bupati dalam membangun Jember. Diantaranya PR bidang pembangunan Sumber Daya Manusia yang ditunjukkan dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jember yang masih di angka 67,11. 

Angka tersebut di bawah IPM Situbondo yang ada di 67,38. Di bidang kesehatan, Jember menempati posisi pertama Angka Kematian Ibu, dan Angka Kematian Bayi di Jember di Jawa Timur. 

Sementara di bidang ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi Jember di tahun 2020 berkontraksi minus 2,98 persen gegara pandemi Covid-19. Angka pengangguran sebanyak 3,80 persen dan jumlah penduduk miskin tahun 2020 mencapai 10,09 persen. 

“Angka IPM rendah menunjukkan ada masalah di sektor harapan hidup, pendidikan dan kesejahteraan warga Jember," ujar penemu tepung Mocaf ini. 

Prof Subagio menjelaskan, dari data yang dikaji LP2M Universitas Jember, rata-rata Harapan Lama Sekolah warga Jember hanya 6,84 tahun. Artinya rata-rata pendidikan warga Jember adalah lulusan sekolah dasar. 

Dari data ini perlu dicari penyebabnya, apakah warga Jember yang enggan meneruskan sekolah karena memang tidak ingin sekolah, atau justru tidak bisa sekolah karena tidak memiliki biaya.

Oleh karena itu LP2M Universitas Jember telah menyiapkan Konsepsi Pemikiran Pembangunan Jember tahun 2021-2026 sebagai sumbangan pemikiran dalam mendorong akselerasi pembangunan Jember. 

"Salah satu usulannya, agar Pemkab Jember menggenjot investasi di industri pengolahan hasil pertanian yang mampu mendorong petani mengolah hasil panennya dan tidak lagi menjual hasil dalam bentuk produk mentah. Selain itu,  menjalin kerjasama yang lebih erat lagi dengan kalangan PTN dan PTS di Jember*, kata guru besar Fakultas Tehnologi Pertanian Unej ini.

Sementara itu Bupati Jember, Hendy Siswanto mengapresiasi dialog publik yang digagas LP2M Universitas Jember bersama PWI Jember. Sebab menurutnya Pemkab Jember saat ini tak segan belajar bersama dengan semua pihak agar rencana yang sudah disusun dapat terlaksana. 

“Pemkab Jember harus menyelesaikan banyak hal, diantaranya dalam waku dekat ini menetapkan APBD Jember bersama DPRD, pembenahan infrastruktur, penanganan masalah kesehatan dan membenahi birokrasi", jelas Bupati yang baru melakukan Sertijab Bupati, di Kantor DPRD Jember, Selasa (2/3) ini. 

Dia menegaskan sangat membutuhkan masukan dan dukungan semua pihak termasuk dunia perguruan tinggi seperti Universitas Jember. Sebab untuk membangun Jember membutuhkan sinergi, kolaborasi dan akselerasi.

Sedangkan  Ketua DPRD Jember, M. Itqon Syauqi, berharap kerjasama antara Pemkab Jember di bawah kepemimpinan pasangan Hendy Siswanto dan Gus Firjaun dengan DPRD Jember dapat terjalin lebih baik lagi. Pasalnya roda pemerintahan di Jember tak lepas dari peran aktif Pemkab dan DPRD Jember. 

Dia juga meminta agar Bupati Jember memberikan kesempatan kepada para kepala dinas dan pejabat lainnya untuk berkreasi, berinovasi dan berimprovisasi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada. 

"Bupati dan wakil bupati harus memilih pejabat yang memiliki visi dan misi yang sama dengannya. Agar semua program yang sudah disusun dapat berjalan dengan baik", ucap Politisi dari partai Kebangkitan Bangsa ini.

Jangan lagi ada cerita kepala dinas yang tidak mau hadir saat diundang oleh DPRD. Sebab keberhasilan pemimpin tergantung dari sejauh mana pemimpin tersebut bisa mengoptimalkan fungsi dan anggaran yang ada untuk kesejahteraan rakyatnya.

Dialog publik ini terlaksana atas kerjasama LP2M dengan PWI Jember, dan disiarkan langsung melalui televisi dan radio lokal serta media sosial secara daring sehingga pejabat di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember dan masyarakat bisa mengikuti kegiatan itu dari daerah masing-masing.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news