Pencalonan Luhut Binsar Pandjaitan untuk Pilpres 2024 seperti mimpi di siang bolong. Apalagi jika tidak ada dukungan dari Presiden Joko Widodo maupun PDI Perjuangan yang berkuasa.
- Luhut Pandjaitan Dinilai Mencla-mencle seperti Jokowi
- Luhut Pandjaitan: KPK Sudah Bantu Pemerintah Hemat Anggaran Ratusan Triliun Rupiah
- Usai Bersitegang, Haris dan Luhut Salaman
Demikian disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam menanggapi sebaran poster deklarasi dari Sahabat LBP untuk mendukung Luhut menjadi Presiden 2024.
Dalam selebaran itu, dukungan untuk Luhut akan diselenggarakan di Cafe Bintang, Jakarta Pusat pada Sabtu (9/10).
"Saya kira berat ya untuk LBP, terlalu dipaksakan apabila ingin memajukan LBP untuk Presiden 2024 mendatang," ujar Saiful dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (6/10).
Menurutnya, berdasarkan dari kalkulasi dari sudut apapun, terlalu berat bagi Luhut untuk menuju Pilpres 2024 mendatang. Meskipun yang bersangkutan akan mendapatkan dukungan oleh kekuatan finansial yang memadai.
"Namun apabila posisi LBP sebagai cawapres, cukup memungkinkan. Namun syaratnya harus mendapat dukungan Jokowi dan PDIP. Kalau tidak saya kira jangan bermimpi di siang bolong, Sangat berat sekali," jelasnya.
Atas dasar itu, Saiful Anam berkesimpulan bahwa selebaran deklarasi itu sebatas penggembira saja. Di satu sisi, dia juga yakin Luhut tidak berkenan untuk didorong seperti itu.
“Karena dalam beberapa kesempatan sudah ia nyatakan tidak berkenan dan memilih untuk pensiun dan beristirahat," sambung Saiful menutup.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Tegaskan Hanya Orang Buta Hati yang Tak Akui Pencapaian Jokowi
- Prabowo: Kekuasaan Ada di Setiap Warga Negara
- Pengamat: Tiga Cawapres Kuasai Debat