Lukisan QR Art Memorial Habibie-Ainun dari Kawoong Innovation untuk Ilham Akbar Habibie

Lukisan QR Art Memorial Habibie-Ainun dari Kawoong Innovation
Lukisan QR Art Memorial Habibie-Ainun dari Kawoong Innovation

Dr. Ilham Akbar Habibie, putra sulung Presiden RI ke-3 B.J Habibie, menerima sebuah apresiasi lukisan memorial berbasis QR Art Technology (Codeism) dari Founder Kawoong Innovation, Hadi Wardoyo dalam sebuah acara buka bersama di Jakarta.


Kedua lukisan tersebut masing-masing menampilkan sosok Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J Habibie) dan Hasri Ainun Habibie, yang merupakan kedua orang tua Ilham Akbar Habibie.

Sebuah lukisan penuh memorial indah tak terlupakan tentang sosok hebat dalam hidupnya. B.J Habibie, dikenal sebagai pribadi visioner, berdedikasi, dan mencintai keluarga.

Semua kenangan itu terangkum hanya dalam sekali pandang melalui scan QR Art. Tak sekadar tampilan visual memesona, lukisan ini dibekali teknologi coding yang rumit namun memudahkan penikmatnya untuk menelusuri rekam jejak abadi Habibie-Ainun.

Begitu pula, cerita tentang kecerdasan B.J Habibie yang disebut melampaui Albert Einstein.  Skor IQ beliau diperkirakan mencapai angka 200. 

Dengan rata-rata IQ di Indonesia yang tercatat sekitar 78,49 menurut World Population Review 2022, B.J Habibie mungkin merupakan salah satu individu dengan IQ tertinggi di Indonesia.

Dengan IQ setinggi itu, maka tak heran apabila B.J Habibie berhasil menemukan teori Crack (crack propagation theory) yang akhirnya diberi nama Rumus Faktor Habibie.

Rumus Faktor Habibie adalah rumus yang digunakan untuk menghitung keretakan hingga atom pesawat pesawat terbang.

Rumus ini membuat B.J Habibie memiliki julukan Mr Crack. Karena kejeniusannya tersebut, B.J Habibie pun memperoleh gelar Profesor Kehormatan atau predikat Guru Besar dari ITB dan penghargaan tinggi Ganesha Praja Manggala.

Selain datang dari dalam negeri, ia juga menerima pengakuan dari lembaga Internasional. Antara lain seperti Gesellschaft Luft und Raumfahrt (lembaga penerbangan di Jerman), The Royal Aeronautical Society London Inggris, The Academie Nationale de l’Air et de l’EspacePrancis,The Royal Swedish Academy of Engineering SciencesSwedia, dan The US Academy of Engineering Amerika Serikat.

Bahkan, B.J Habibie pernah mendapat penghargaan bergengsi yang hampir setara dengan penghargaan Hadiah Nobel, yakni Edward Warner Award dan Award Von Karman.

Sosok revolusioner ini banyak dikagumi orang, bahkan jika B.J Habibie berkunjung ke Jerman, ia tidak pernah luput dari pemberitaan.

Sementara pada tahun 1978, Presiden Soeharto  menunjuk BJ Habibie untuk menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan ia pun menduduki posisi ini selama 20 tahun.

Merujuk  buku Indonesia’s Industrial Transformation bertahun 1997, BJ Habibie menggunakan pendekatan unik saat menciptakan industri pesawat di Indonesia.

IPTN di bawah kendali B.J Habibie berhasil mengembangkan teknologi sejumlah pesawat, yakni CN235, N250, dan N2130.

Karya  paling legendaris buatan B.J Habibie adalah N250 atau juga dikenal Gatotkaca yang mengudara pertama kali pada tahun 1995.

Gatotkaca adalah satu-satunya pesawat turboprop yang menggunakan teknologi fly by wire ciptaan B.J Habibie.

Karena kiprahnya yang luar biasa bagi teknologi Indonesia, tak lama setelah tutup usia pada tahun 2019, Presiden RI ke-7, Jokowi menyatakan bahwa B.J Habibie adalah Bapak Teknologi Indonesia sekaligus negarawan yang revolusioner.

Atas dedikasi beliau, Kawoong Innovation dengan penghargaan tinggi memberikan sebuah lukisan karya Doddy 'Mr D' Hernanto sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang B.J Habibie yang memiliki jasa besar dalam sektor penerbangan dan teknologi informasi tersebut.

"Saya pengagum Prof B.J Habibie atas jasa-jasa beliau dalam bidang teknologi. Di samping itu, beliau juga sempat menjadi presiden. Saya berharap lukisan ini bermanfaat karena lukisan ini berbeda dengan lukisan lain, lukisan ini bisa berbicara dan mengandung rekam jejak," kata Hadi Wardoyo yang pada saat penyerahan lukisan QR Art Technology didampingi Sibawaihi, Direktur Program Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jumat (28/3/2025).

Hadi Wardoyo mengatakan, QR Art adalah hasil cipta rasa karya dan karsa Seniman Doddy 'Mr D' Hernanto yang berada di bawah naungan Kawoong Innovation.

QR Art telah mendapat hak paten dan merupakan satu-satunya di dunia bersertifikat HKI tahun 2021 dengan nomor pencatatan : 000296961 QR Art sebagai jejak rekam digital.

QR Arttidak bisa ditiru oleh siapapun sehingga karya ini menjadi eksklusif bagi penggunanya, karena QR Art adalah gabungan antara analog dan digital dengan balutan seni.

QR Art dilengkapi code-code atau sandi khusus yang mengajak penikmat seni menjelajah potongan-potongan profil, berita, sepak terjang dan secara umum perjalanan Bapak Teknologi dan Bunda Ainun Habibie lewat ruang peramban. Cukup dengan melakukan scan pada lukisan untuk menguak kode dua dimensi.

"Scan QR Art pada lukisan dengan ponsel, maka akan muncul berbagai data dan berita terkait kehebatan beliau," ungkap Hadi.

Sebelumnya, QR Art karya juga pernah menampilkan ratusan maha karya sketsa futuristik para tokoh penting baik foto digital maupun lukisan dalam balutan tradisional dan modern.

Mereka adalah para tokoh pendiri bangsa, pejabat tinggi negara, dan tokoh termasyhur lainnya. Seperti  Presiden Prabowo, Gus Dur,  Jokowi, Megawati PDIP, KH Hasyim Asyari, Prof Reini Wirahadikusumah Rektor ITB, Prof Ganefri Rektor UNP Padang, Prof Bambang Rektor ITS Sby, Jend Dudung Abdurrachman Kasad, Prof Yusril Mahendra Menkokumham, Letjen AM Putranto KSP, Prof Sunarto Ketua MA, Letjen Ida Bagus Purwalaksana, Letjen Anton Nugroho, Soenarjo HM Sampoerna, Hermanto Tanoko Avian dan 

Prof Hikmanto Rektor Unjani Bandung. 

QR Art merupakan wujud nyata inovasi dan kreativitas anak bangsa. Karya ini mampu menyatukan teknologi terdepan berbasis coding dan data dengan konten seni berkarakter Indonesia.

Mr D di bawah Kawoong Innovation bahkan berhasil membuat penyempurnaan evolusi barcode dan QR Code menjadi lebih trendi dan kekinian dengan QR Art. Tampilan dan fiturnya lebih modern dan penuh estetika dan kini bertransformasi sebagai Codeism.

Kawoong Innovation sendiri mewadahi para kreator khususnya pencipta karya anak bangsa dan fokus pada seni, teknologi serta budaya. 

"Kita ingin memasyarakatkan, mengembangkan, mengaplikasikan dan memasarkan karya anak bangsa kepada dunia," kata Hadi Wardoyo.

Pada kesempatan tersebut, Ilham Akbar Habibie menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas apresiasi terhadap kedua orang tuanya. 

Ilham merasa sangat tersanjung. Bukan hanya karena estetika dalam lukisan, tetapi juga hasil kejeniusan anak bangsa dalam menangkap momentum digitalisasi.

Ia juga mengajak Kawoong Innovation bekerja sama dalam mengembangkan inovasi untuk bangsa ini.

"Saya ingin agar generasi penerus bangsa terus berkarya lewat teknologi," ujarnya.

Sebagaimana ketika ayahandanya yang jebolan Universitas Teknologi Munich membangun karir di Jerman dan kembali ke Tanah Air lalu mendapat gelar Bapak Teknologi Indonesia karena pengabdiannya pada perkembangan teknologi bangsa.

Ilham Akbar Habibie sendiri bukan hanya dikenal sebagai pewaris nama besar sang ayah, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki semangat tinggi mewujudkan dalam memajukan dunia teknologi di Indonesia.

Ilham adalah anak sulung dari B.J. Habibie yang lahir pada tanggal 16 Mei 1963 di Aaehen, Jerman. Latar belakangnya tidak jauh berbeda dengan sang ayah yakni berkecimpung dalam dunia teknologi pesawat.

Mengikuti sang ayah, sejak lahir Ilham sudah tinggal di Jerman selama 31 tahun. Ilham pernah bersekolah di Elementary School Windmuehlenweg, High School Hochrad, dan Technical University of Munich. Selanjutnya, Ilham menyelesaikan gelar insinyur dan doktor di Universitas Munich.

Dalam bidang yang berbeda, pada tahun 2003, ilham mengambil pendidikan ilmu manajemen di School of Business, Universitas Chicago, Singapura dengan gelar MBA.

Awal kariernya dimulai dengan bekerja di perusahaan pesawat Boeing. Tak lama bekerja di sana, Ilham diminta untuk ke Indonesia untuk membantu perancangan pesawat terbang yang diusung oleh ayahnya.

Kemudian, Ilham terpilih menjadi Direktur Marketing di PT Dirgantara Indonesia, perusahaan yang berhasil menciptakan pesawat dalam negeri kode N-250.

Pada tahun 2004, Ilham resign dari perusahaan tersebut dan melanjutkan perusahaan keluarga yakni Grup Ilthabi Rekatama.

Berbagai pengalaman dan ilmu yang dimilikinya, bisnisnya semakin meningkat. Karier Ilham pun ikut melejit dengan terpilih menjadi CEO beberapa perusahaan, seperti PT Industrial Mineral Indonesia, PT Global Group Asia, dan berbagai jabatan komisaris lainnya. Ilham ingin fokus melanjutkan mimpi sang ayah untuk terwujud.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news