Merespon permasalahan impor beras pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi di depan gedung DPRD Kota Surabaya, Jumat (21/9).
- Konsep Pengembangan Kawasan Ampel dan Sontoh Laut Made.01 Dipamerkan di Balai Pemuda, Catat Tanggalnya
- Plataran Kampung Korea Kembali Dibuka
- Ini Bentuk Kepedulian Disbudpar Jatim Pada Pekerja Seni
Indonesia belum berdikari terlihat dari impor yang terus mengalami kenaikan di setiap tahun. Bahkan dibandingkan 2017, nilai impor sudah meningkat 31,56 persen. Itu belum termasuk kegaduhan yang dimuat pemerintah soal impor beras.
Beberapa demo tersebut perwakilan HMI diterima tiga orang anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya di antaranya Wakil Ketua Komisi C Buchori Imron serta anggota Komisi C M. Mahmud dan Camelia Habiba.
Mahmud mengatakan mendukung aspirasi mahasiswa dan akan menyampaikan ke pemerintah pusat. "Kami akan bawa ini ke pemerintah pusat,†ujar Ketua Badan Pembuat Perda (BPP) ini.
Bahkan politisi Partai Demokrat ini mengajak mahasiswa untuk terus mengkritik pemerintah jika memang harus dikritik.
"Teruskan perjuangan kalian. Jangan berhenti sampai di sini. Lanjutkan. Saya pastikan akan seiring dan seirama dengan teman-teman mahasiswa,†tegas Mahmud.
Buchori Imron sepakat dengan pendapat HMI pada saat unjuk rasa. Meskipun partainya (PPP) berada di gerbong koalisi pemerintah, namun Buchori menilai kebijakan impor beras kurang tepat.
"Kok bisa kita impor beras, padahal kita surplus beras. Kenapa kita harus impor? Saya juga sepaham dan seirama dengan teman-teman mahasiswa ini," kata Buchori ketika menemui para massa aksi. [jen]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Maksimalkan PAD, Komisi B Dorong Wisata Lokal Surabaya Tambah Fasilitas
- Pasangan Singa Putih Zeus dan Kiara Ramaikan Kebun Binatang Surabaya
- Sambut Pergantian Tahun, Grup Whiz Hotel di Jatim Tawarkan Wisata dari Pantai hingga Gunung