Mahasiswa Unair Beri Suntikan Ilmu Bisnis UMKM pada Warga Surabaya

Pelatihan yang digelar oleh Mahasiswa Unair
Pelatihan yang digelar oleh Mahasiswa Unair

Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, berikan wawasan kepada masyarakat tentang circular economy pengelolaan sampah organik, melalui budidaya magot dan upgrading Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jamur Tiram, di Sambikerep Surabaya, Minggu (19/5).


Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa Unair yang sedang menempuh jenjang perguruan tinggi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, untuk meningkatkan pengetahuan tentang circular economy kepada masyarakat di daerah tersebut agar budidaya magot dan jamur tiram dapat berkembang dengan baik. 

Sigit Kristianto, salah satu tim dari mahasiswa Unair mengatakan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah, untuk membantu masyarakat Sambikerep Surabaya, terkait pengelolaan budidaya magot dan jamur tiram, agar dapat berkembang lebih baik. 

"Kita melihat daerah Sambikerep ini memang sudah eksis dengan budidaya Magot dan Jamur Tiram, cuman yang kami lihat secara circular economy kurang berjalan maksimal terutama yang budidaya magot itu kurang berkembang," jelasnya. 

"Oleh karena itu setelah kami survey, kita lihat locus permasalahannya dari budidaya jamur tiram dan magot ini kami kira perlu sedikit treatment dari teman-teman dan Narasumber yang kita undang untuk memberikan materi lebih mengena," tambahnya. 

Sementara, lanjut Sigit menjelaskan. Masyarakat juga mendapatkan pengetahuan tentang kewirausahaan, literasi keuangan dan konsep pemasaran. 

" Jadi budidaya yang mereka lakukan ini diharapkan dapat memberi nilai tambah dan survive dengan adanya materi-materi yang disuguhkan oleh narasumber tersebut, mereka akan lebih paham bagaimana cara mengelola keuangan secara baik dan benar, cara berwirausaha dan pemasaran, " harapnya. 

Selain itu, Sigit juga mengatakan. Dari hasil kegiatan ini masyarakat juga dapat memahami dan mengimplementasikan, sehingga dapat berkembang dan bersaing, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat. 

Setelah melakukan kegiatan ini, Sigit mengatakan, pihaknya tidak melepas begitu saja, melainkan juga melakukan pendampingan dan suport kepada masyarakat. 

"Kita lihat siklus Ekonominya berjalan tidak setekah kita lakukan treatment ini, kalo sudah berjalan dan semakin menguntungkan kita juga ada rencana untuk mematenkan brand dari produk-produk mereka," ujarnya. 

"Kendala mereka sulit untuk melakukan ekspansi lebih besar adalah menjadikan usaha ini mejadi badan usaha. Kedepan kalo memang ini berjalan dengan baik kita usahakan bantu mereka untuk memiliki badan usaha, entah itu CV atau UMKM," pungkasnya. 

Sementara itu, Firli Ahmad Fauzi warga Sambikerep Surabaya, mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh kawan-kawan mahasiswa ini sangat membantu, pihaknya berharap sinergi dan partisipasi ini tidak hanya dilakukan pada hari ini saja. 

"Kegiatan yang dilakukan ini sangat membantu kami, terutama pada pengkapasitasan. Bagaimana warga ini bisa mengelola pascaproduksi, supaya mereka bisa mendapatkan nilai ekonomi yang cukup tinggi, bukan hanya sekedar menjual mentah, maka diadakan pelatihan cooking class, itu sangat bermanfaat buat kami," jelasnya. 

"Dimana nanti nilai pendapatan yang didapatkan oleh kelompok akan semakin tinggi, karena dikual mentah dengan dijual hasil masakan, jauh lebih besar untungnya dijual dalam bentuk masakan," tumbuhnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news