Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur Mahfud meminta agar bank UMKM Jatim memberikan kemudahan akses modal bagi pesantren. Langkah itu sangat penting untuk memulihkan perekonomian pesantren yang ikut terdampak pandemi covid 19.
"Kehadiran bank UMKM di masa pandemi ini bisa membantu bagi masyarakat untuk memulihkan usaha mereka yang terdampak," katanya saat reses di
di pondok pesantren Nurul Cholil
kelurahan Demangan kecamatan Bangkalan kabupaten Bangkalan pada Jumat (18/9/2020).
- Pansus LKPj Akhir Tahun 2023 Kritisi Bank UMKM Jatim
- Berdayakan UMKM, Alfamart Sediakan Space Produk Lokal kabupaten Madiun
- Perlu Ada Terobosan Agar Bank UMKM Jatim Bisa Kucurkan Kredit Lunak Ke Petani
Salah satu yang yang harus dilakukan adalah dengan menggalakkan sosialisasi tentang cara mengakses kredit lunak bagi sektor UMKM di wilayah pesantren. Kata Mahfud, saat ini banyak pelaku usaha di pesantren yang kesulitan modal dan tidak mengetahui cara untuk memperoleh kredit lunak dari pemerintah.
"Saya akui keberadaan bank UMKM belum begitu dikenal masyarakat kalah dengan bank swasta lain yang lebih dulu jemput bola padahal bunga yang ditawarkan bank UMKM ini sangat murah Karena modalnya dari pemerintah," tambahnya.
Dikatakan politisi PDIP tersebut, jika kebijakan itu dilakukan, maka perekonomian di pesantren yang menurun akibat pandemi Covid 19 bisa segera bangkit dan sektor usaha UMKM kembali bergairah.
"Memang banyak keluhan di wilayah-wilayah wilayah lain Bagaimana perekonomian bisa meningkat kalau bank UMKM saja tidak hadir untuk sektor usaha kecil banyak keluhan seperti itu," tambahnya.
Selain akses permodalan, Mahfud berharap agar pemerintah juga melakukan pembinaan untuk sektor UMKM agar mereka menghasilkan produk yang bagus dan bisa diterima oleh pasar.
Mahfud menjelaskan, selama ini masyarakat masih banyak yang belum tahu tentang adanya bank UMKM yang memberikan kredit lunak bagi sektor ekonomi mikro di Jatim.Padahal bank swasta lainnya sudah berlomba-lomba untuk memberikan kredit tersebut dengan bunga tinggi yang bisa merugikan para pelaku usaha kecil dan menengah di Jatim.
Sementara itu, Ari Sukma Handayani Pemimpin Bank UMKM Jatim Cabang Bangkalan mengatakan, memang banyak masyarakat yang belum mengenal Bank ini.
Namun pihaknya akan terus berupaya mengenalkan Bank UMKM untuk pelaku usaha menengah di Bangkalan. "Setelah mereka kenal, baru nanti akan kami tawarkan produk kami, khsusnya untuk para pelaku usaha, agar tidak ragu-ragu lagi dalam menjaminkan usahanya," cetusnya.
Tidak hanya itu, dia mengatakan, akibat wabah pandemi ini, pihaknya lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman, bahkan dia lebih kepada untuk memberikan relaksasi atau keringan saja.
"Karna dalam kondisi saat ini banyak yang tidak bisa membayar, sehingga kami lebih berani memberikan relaksasi saja, di Bangkalan sendiri yang mendapat relaksasi mencapai 200 nasabah, dengan nilai hampir 20M," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Beasiswa LPPD Pemprov Jatim Lahirkan Tiga Doktor Pertama dari Kalangan Pesantren , Khofifah: Kuatkan SDM Pesantren Menyongsong Indonesia Emas 2045
- Lora Nasih Aschal: Kebijakan Khofifah-Emil Dorong Kemajuan Dan Kesejahteraan Pesantren
- Optimalkan Pelayanan Kesehatan, Bank Jatim Kucurkan Kredit BLUD Rp 75 Miliar ke RSUD Kediri