Mantan Jurubicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengingatkan pemerintah agar hati-hati saat melakukan impor beras sebanyak 1 juta ton pada awal tahun ini.
- Dalami Dugaan Korupsi Stok Gula Impor, Kejagung Geledah Kantor Kemendag
- Kepala LKPP Bekukan Belasan Ribu Produk Impor untuk Lindungi Produk Dalam Negeri
- Mendag Zulkifli Hasan Musnahkan Pakaian Bekas Senilai Rp 8,5 Miliar
Dikatakan Febri, kasus korupsi di negeri ini terjadi saat pemerintah salah mengambil kebijakan impor. Mulai dari impor daging, ikan, gula, bawang putih sampai tekstil.
“Semoga tidak bertambah dan kasus-kasus tersebut dapat menjadi pembelajaran sebelum mengambil kebijakan impor, terutama pangan dan kebutuhan pokok,” tegas Febri lewat akun Twitter pribadi, Rabu (17/3).
Febri mengurai, selalu ada rente di balik setiap korupsi impor. Di mana modus korupsi impor ini juga diawali dengan pekikan demi mencukupi kebutuhan rakyat.
Penerima rente atau suap ini, sambungnya, tentu pejabat yang punya kewenangan dan bahkan pimpinan partai politik.
“Dalam kasus suap impor bawang putih, misalnya: fee per kg mulai Rp50 hingga Rp 1,7 ribu,” demikian Febri Diansyah dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tahun 2025, Prabowo Optimis Indonesia Tak Lagi Impor Beras
- Skemanya Cenderung Jadi Ladang Cari Keuntungan Ilegal, KPK Wajib Selidiki Skandal Demurrage Impor Beras Rp 294 M
- Penanganan Cepat KPK Selidiki Skandal Demurrage Impor Beras 294 M Secara Pengamanan Bukti, Akan Mempermudah Tetapkan Tersangka