Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang motori Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersepakat untuk tidak terburu-buru mengumumkan calon presiden yang bakal diusung.
- Tidak Dikelola dengan Baik, KIB Berada di Ujung Tanduk
- Golkar Pastikan KIB Masih Utuh, Nurul Arifin: Dalam Politik Tidak Ada Istilah Pecah
- PAN Ungkap Nasib KIB Dua Pekan Ke Depan
Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (7/10).
Diakui Arsul, memang tidak sedikit yang penasaran dengan capres yang akan usung KIB. Terlebih, setelah Partai Nasdem mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
"Kami tentu memaklumi jika banyak pihak yang penasaran dan karenanya menyuarakan agar KIB segera mengumumkan paslon capresnya," ujar Arsul.
Kata Arsul, masih banyak waktu yang akan dimaksimalkan KIB untuk duduk bersama membahas siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal diusung dan didaftarkan pada KPU RI.
"Pemilu 2024 sendiri masih cukup lama. Pengajuan paslon dan caleg baru nanti September 2023, jadi dalam konteks kebutuhan politik, maka KIB memandang tidak perlu ada keterburu-buruan," kata Wakil Ketua MPR RI.
Dia menekankan lagi, pada prinsipnya KIB menghormati keputusan Nasdem. Pada sisi lain, KIB tidak akan terpengaruh dengan dinamika eksternal untuk membahas keputusan politik.
"KIB tidak akan terburu-buru menetapkan paslon hanya karena Nasdem sudah mendeklarasikan bacapresnya yakni Anies Baswedan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DKPP Periksa Bawaslu Jatim dan Bawaslu Surabaya Atas Dugaan Laporan Caleg
- KPU Tetapkan 10 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Lolos Parlemen
- Ormas-ormas Di Kota Probolinggo Siap Dukung Amin Ina Dalam Pilwali 2024