KH Zahrul Azhar Asaad atau yang akrab dipanggil Gus Hans menginginkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 ditunda hingga 2021 mendatang.
- Dewan Kehormatan PWI: Wartawan Harus Jaga Jarak Saat Kontestasi Pilkada 2020
- Dukcapil Bantah Temuan Bawaslu Terkait Belasan Ribu Pemilih Ber-KTP Non Elektronik
- Belum Kondusif, Arab Saudi Sarankan Warganya Tak Pergi ke Lebanon
Kendati Partai Golkar sendiri telah mengusulkan dua nama kadernya sebagai Bacawawali mendampingi Machfud Arifin maju dalam Pilwali Surabaya.
"Ini merupakan komitmen Golkar menunjukkan kepada publik tidak kekurangan kader," kata Gus Hans saat menemui awak media usai latihan futsal di GOR Mangga Dua, Jumat (24/7).
Menurut Gus Hans ada beberapa alasan Pilkada 2020 Ini ditunda diantaranya ia tak tega dengan kondisi masyarakat yang saat ini tertekan dengan ancaman virus yang berasal dari Wuhan Tiongkok.
Disisi lain masyarakat sendiri ingin mencari perubahan hidup dengan mencari pemimpin yang diinginkannya.
"Kondisi pandemi ini masak kita tega mengkampayekan dilapangan. Sementara masyarakat masih terdampak pandemi, bagi saya kemanusiaan adalah diatas segala-galanya. Apalagi ini perebutan sebuah kekuasaan," ungkapnya.
Alasan lainnya masih kata Gus Hans sudah adanya kabar ditemukannya vaksin covid-19 tapi belum ada keterangan resmi kapan akan digunakan untuk pasien positiv corona.
"Sehingga estimasi pilkada ditunda tahun 2021 dengan alasan sebaran covid mulai landai. Tahun ini kenapa dipaksakan, karena tidak ada gambaran kapan selesainya pandemi," jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Gus Hans adanya informasi sebaran covid-19 yang cukup membingungkan antara daerah satu dengan lainnya.
"Kenapa harus ada nilai keserentakan. Apakah harus serentak, sementara nilai wilayah yang lain hijau, sebaliknya wilayah lainnya merah peta sebaran covid tersebut," imbuhnya.
Bayangkan kata Gus Hans jika dirinya turun berkampanye ke masyarakat dalam keadaan susah akibat pandemi ini.
"Ada warga yang tidak mampu beli makan, kena PHK dan seterusnya. Tiba-tiba kita datang hanya untuk kepentingan kekuasaan. Kenapa harus ditunda? karena kondisi ini yang membuat saya belum tatak menghadapinya," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hadir di Acara Jalan Santai Paslon Inda-Aldi, Risma Janji Bawa UMKM Naik Kelas
- Kasus Aliran Dana Misterius Rp 14 Triliun ke Nasabah BNI, Arief Poyuono: Kalau Salah Lebih dari Sekali Bukan Wajar
- Sayembara Desain Istana Wapres hingga Kompleks Legislatif Dimulai Besok