Massa Kepung Kantor KPU Jember, Komisioner KPU Janji Pecat Penyelenggara Pilkada yang melanggar Netralitas

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Usai menggelar menyampaikan aspirasinya di DPRD Jember, di Jalan Kalimantan 86 kelurahan Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, massa bergerak ke Kantor KPU Jember, Rabu (13 November 2024). Ratusan warga Jember yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pemilu Jurdil (AMP2J) mengepung Kantor KPU Jember, mereka mendesak KPU Jember, memecat penyelenggara pilkada 2024, yang terbukti tidak netral. Sebab, mereka ditengarai terlibat kampanye pada salah satu paslon atau pasangan calon.


Menurut salah seorang peserta aksi, Azzam, proses pilkada  seharusnya berjalan secara jujur dan adil sebagaimana yang diamankan undang-undang.  Namun malah  dinodai dengan kampanye terselubung salah seorang oknum anggota penyelenggara pemilihan.

"Ada (oknum) PPK malah mengarahkan untuk mendukung Paslon tertentu. Buktinya nyata. KPU, PPK, PPS, KPPS digaji oleh uang rakyat. Kok malah jadi tim sukses," sesal Azzam dikutip Kantor Berita RMOLJatim dalam orasinya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (13/11).

Karena itu, dia menyayangkan sikap penyelenggara pemilihan, yang telah menodai amanah rakyat Jember. Dia juga Meminta  DPRD Jember untuk turun ke lapangan, melakukan pengawasan demi menjaga Pemilu agar terhindar dari hal-hal yang melanggar demokrasi.

"Buktinya nyata, buktinya ada. Sebagai penyelenggara Pemilu yang harusnya netral, bukan malah terlibat kampanye. Ini buktinya pesan suara, yang viral di sosial media," katanya.

Sedangkan salah satu orator lainnya, Mahathir Muhammad, menyampaikan, pesta demokrasi di Kabupaten Jember saat ini telah ternodai. Penyelenggara pemilihan seperti KPU yang semestinya menjadi pelaksana dan Bawaslu sebagai pengawas, disebut ikut turun sebagai pemain.

Massa menunjukkan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan penyelenggara Pemilu dalam bentuk gambar maupun rekaman Voice Note. Namun, bukti-bukti yang telah beredar dan viral di media sosial tersebut tidak ada yang ditindaklanjuti oleh KPU Jember.

Karena itu, pada kesempatan itu, massa mendesak KPU Jember segera memecat penyelenggara yang terbukti tidak netral. Massa meminta Komisioner KPU Jember, Andi Wasis, memberikan penjelasan kepada massa. Sesaat kemudian, Andi Wasis datang menemui massa, bahkan hingga naik mobil komando. 

Sementara Komisioner KPU Jember, Andi Wasis, mengakui telah mengetahui dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota KPU Jember melalui media sosial. 

"Namun,  sejauh ini belum ada laporan resmi dari masyarakat yang masuk ke KPU Jember. Kami minta Bapak/ibu mengumpulkan alat bukti yang ditemukan dan diserahkan ke KPU Jember," pinta Andi Wasis.

"Kami akan memecat anggota KPU Jember yang terbukti tidak netral dan bertindak layaknya tim sukses Pasangan Calon," sambung Divisi Sosdilkih, Parmas, dan SDM KPU Jember.

Andi Wasis tidak banyak menyampaikan pernyataan, namun janjinya diatas mobil demo menjadi pegangan bagi warga terkait kepastian sanksi bagi oknum penyelenggara yang melanggar aturan.

Usai menyampaikan orasi di depan kantor KPU, aksi massa kemudian bergeser ke kantor Bawaslu Jember di jalan Dewi Sartika Jember.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news