Memasuki musim penghujan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberi perhatian serius terhadap daerah-daerah yang rawan terjadinya longsor, seperti, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung dan Malang Raya.
- Banjir di Jember Rendam Ratusan Rumah, Jalan hingga Mobil Terseret Arus
- Pemkot Surabaya Gelontorkan Dana Hibah Pilkada ke KPU Rp114,551 Miliar
- Jelang Pendaftaran Calon Bupati, KPU Banyuwangi Rakor Bersama Forkopimda dan Pimpinan Parpol
Selian itu, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu juga mengaku telah menyiapkan berbagai langkah-langkah. Diantaranya, memaksimalkan penanaman pohon tegakan yang diyakini dapat menyerap air lebih banyak sehingga dapat meminimalisir potensi longsor.
"Pohon tegakan bisu bisa menahan longsor. Kami minta masyarakat yang ada di wilayah rawan (longsor) bekerjasama dengan perhutani untuk menanam mahoni, trembesi," terangnya.
Selain itu, Gubernur dua periode ini juga menyiapkan strategi khusus untuk menanggulangi banjir. Terutama wilayah yang terletak disekitar sungai Bengawan solo, mulai dari Bojonegoro hingga Gresik. Langkah tersebut yakni melakukan pengerukan pengerukan sungai.
"Nanti dikeruk terus di peninggian di kawasan sungai Bengawan solo," pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pj Bupati Jombang Giat Gempur Rokok Ilegal, Tingkatkan Kesadaran dan Majukan Ekonomi
- Saksikan Sertijab Bupati-Wakil Bupati Jember, Gubernur Khofifah Sebut Tiga Indikator Daerah Maju
- Setelah Jayandru, SkedarMusik Luncurkan Single Tebal