Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Probolinggo, Rika Aprilia Wijayanti mengatakan, saat pihaknya melakukan reses ke masyarakat, kebanyakan masyarakat justru mengusulkan fogging di daerahnya. Mengingat saat ini warga dihantui adanya Demam Berdarah Dengue atau DBD.
- Pohon Tumbang Di Jember Tewaskan Pengendara Motor
- Meriahkan Hari Jadi ke-699 Kabupaten Blitar, Bupati Rini Berangkatkan JB-Pro 6
- PPDB SMP Dibuka, Dispendik Surabaya Siapkan 590 Rombel
"Saat kami melakukan reses, usulan masyarakat ternyata malah banyak yang terkait fogging. Padahal tujuan kita lebih kepada pencegahan DBD," kata Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Probolinggo, Rika Aprilia Wijayanti pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (28/1) pagi.
Menurut Rika, sebenarnya melakukan fogging terlalu sering juga tidak bagus. Berbagai alasan dibeberkannya untuk menjelaskan terkait fogging ini kepada masyarakat.
"Melakukan fogging itu kan ada persyaratan tertentu yang dipersyaratkan oleh dinas kesehatan, termasuk apakah bagaimana sebenarnya kriteria daerah yang boleh difogging atau tidak," jelasnya.
Ketua DPC Partai Nasdem Kecamatan Dringu ini mengatakan, fogging bukanlah solusi penanggulangan penyakit demam berdarah dengue atau penyebaran nyamuknya.
"Fogging itu mengandung zat yang bisa membahayakan manusia, sel-sel tubuh kita, dua puluh tahun ke depan, yang kita tidak tahu saat ini makanya tidak bisa sembarangan dilakukan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Pastikan Penerima Bansos Merupakan Warga MBR
- Kepala Dinas PUPR Madiun Pastikan Awal Ramadhan Jembatan Wungu Sudah Bisa Diakses
- Sudah 17 Tahun Tak Ada Penyesuaian, Guru Besar ITS Desak Pemkot Surabaya Naikkan Tarif PDAM