Setelah pemerintahannya berjalan setahun terakhir, Presiden Jokowi sering menyatakan anak buahnya bekerja kurangg maksimal.
- Apabila Reshuffle Kabinet, Presiden Prabowo Diminta Hindari Cawe-cawe Jokowi
- Saatnya Prabowo Bersih-bersih, Reshuffle Kabinet Meringankan Beban Negara
- Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Sulit Ditebak
Direktur Eksekutif Indonesia Policial Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, pernyataan politik orang nomor satu di Indonesia itu sebagai bagian dari sinyal perombakan kabinet Indonesia maju.
"Membaca gelagat Presiden yang nyatakan kinerja pemerintah belum maksimal, termasuk singgungannya dengan penanganan pandemi yang belum efektif, bisa saja menjadi sinyal wacana perombakan kabinet dalam waktu dekat," demikian kata Dedi dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (20/2).
Sebab lainnya, saat ingin mengganti anggota kabinetnya minimnya keterlibatan Wapres Maruf Amin juga menjadi faktor yang menambah sulitnya dalam melakukan keputusan politik.
"Hal paling terlihat karena gemuknya koalisi pemerintah dan minimnya keterlibatan wapres dalam pertimbangan presiden, sehingga seringkali reshuffle menjadi keputusan sulit meskipun diperlukan," demikian kata Dedi.
Wacana perombakan kabinet diutarakan oleh salah satu elemen relawan Jokowi Mania (Joman). Bahkan kata Ketua Joman Immanuel Ebenezer saat ini nama-nama yang akan dicopot sudah di meja Jokowi.
Noel mengklaim Jokowi hanya sedang menunggu momentum yang tepat.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer