Membangun Optimisme Jatim Sebagai Gerbang Nusantara Baru

I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom
I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom

KEBERADAAN Ibu Kota Nusantara (IKN) menambah semangat dalam Peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Indonesia yang lalu. Apalagi diusung ke dalam tema HUT Ke-79 RI, yaitu “Nusantara Baru, Indonesia Maju”. 

Untuk kali pertama, Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan dan Penurunan Bendera dilakukan di Ibu Kota Nusantara, serta di Istana Negara Jakarta. 

Kehadiran IKN di Kalimantan tidak hanya mengenai pemindahan gedung pemerintahan, bukan pula terkait migrasi pegawai pemerintah. Namun membawa harapan bahwa IKN menjadi proses menuju pembentukan peradaban maju menuju Indonesia Emas, sebuah kota masa depan yang menjadi magnet pemerataan Indonesia di segala bidang. 

Pemindahan ibu kota negara diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dari stigma yang selama ini Jawa sentris. Pemindahan ibu kota suatu negara bukan hal baru bagi dunia. Setidaknya sudah ada 12 negara telah memindahkan ibu kota. Sehingga pemindahan ibu kota baru adalah keniscayaan yang dapat dimulai sekarang.

Hal inilah yang juga membawa Provinsi Jawa Timur membangkitkan semangat optimisme menjadi gerbang nusantara baru. Jawa Timur yang selama ini menjadi hubnya Indonesia Wilayah Timur akan sangat berdekatan dengan letak IKN secara geografis. 

Bagi Jawa Timur mengusung slogan penguatan tema peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu “Jawa Timur Gerbang Nusantara Baru”.  Di dalam slogan itu, ada napas optimisme dengan hadirnya IKN. 

Slogan ini menjadi penyemangat menyatukan tekad dan menyusun berbagai rencana pembangunan ke depan bagi Jawa Timur. Selain itu, untuk mengisi kemerdekaan, setiap orang memiliki peran berkontribusi di berbagai bidang. 

Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, semangat kemerdekaan ini diejawantahkan pada beberapa sektor kunci. Salah satunya adalah semangat melanjutkan komitmen menjaga pertumbuhan ekonomi. 

Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada triwulan II tahun 2024 berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru sebesar 2,87% (q-to-q), atau sebesar 4,98% (y-on-y), dan 4,90% secara kumulatif. Capaian impresif ini bahkan mencatatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Pulau Jawa. 

Capaian realisasi investasi Jatim pada triwulan I tahun 2024 pun cukup impresif yaitu mencapai Rp 36,2 T. Angka ini secara y-o-y meningkat 20,7 persen dibandingkan TW I 2023. 

Sementara dari angka kemiskinan, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis per Maret 2024, Jawa Timur berhasil mencatatkan sejarah dimana angka kemiskinannya mencapai satu digit yakni 9,79 persen.

Angka kemiskinan periode Maret 2024 ini turun sebesar 0,56 persen poin dari periode sebelumnya Maret 2023 yang mencapai 10,35 persen.

Penurunan angka kemiskinan Jawa Timur pada periode ini setara dengan penurunan sebanyak 206.120 jiwa. Dan menjadikan provinsi paling timur di Pulau Jawa ini berkontribusi sebesar 30,34 persen terhadap penurunan kemiskinan nasional.

Pemprov Jatim juga telah menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,74 persen poin dalam kurun waktu tahun 2020-2024. Ini terlihat dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2024. 

Tercatat tahun 2020 kemiskinan ekstrem Jatim mencapai 4,40 persen atau 1.812.210 jiwa penduduk. Sementara per Maret 2024, kemiskinan ekstrem Jawa Timur berada di angka 0,66 persen atau 268.645 jiwa penduduk.

Tak hanya itu Jatim sebagai gerbang nusantara baru dilihat dari 80 persen logistik Indonesia Timur di 20

provinsi itu disupply oleh Jawa Timur. Bahkan Bappenas menyebut kalau Jawa Timur ini adalah center of gravity.

Jawa Timur memiliki Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk ditawarkan kepada investor. IPRO terdiri dari 4 sektor, yakni infrastruktur, manufaktur, properti dan pariwisata.

Di bidang infrastruktur seperti Development of Probolinggo Port sebagai international container port logistic hub, Probolinggo LNG hub, dan Lamongan oil tank terminal.

Untuk bidang manufaktur, potensial investasi sebagai contoh ada di industri garam farmasi, industri pengolahan tembaga, industri pengolahan pisang terintegrasi dengan perkebunannya, industri bioethanol, industri alat dan mesin pertanian, dan industri pengolahan udang terintegrasi.

Ada pula Civic Centre dan Semen Gresik New Town untuk sektor industri. Serta, Tumpak Sewu Leisure Park dan Marina Boom Banyuwangi bagi sektor pariwisata.

Selain itu, Provinsi Jatim memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu JIIPE Gresik dan Singhasari Malang, serta ditunjang dengan lima kawasan industri yang tersebar di beberapa daerah. Yang mana kawasan industri itu sesuai untuk mengakomodir kebutuhan dari calon investor dan para pengusaha.

Melihat keunggulan Jawa Timur diharapkan mampu membuat seluruh pihak ikut merasakan optimisme ini sebagai peluang besar. Ditambah dengan adanya Ibu Kota Nusantara membuat peluang Jawa Timur semakin terbuka lebar menjadi gerbangnya nusantara baru. 

Penulis adalah Pranata Humas Ahli Muda Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur

ikuti terus update berita rmoljatim di google news