Mendag Zulkifli Hasan Beri Motivasi Pelajar Mojokerto untuk Cintai Produk Dalam Negeri

Mendag Zulkifli Hasan didampingi Wabup Mojokerto Muhammad Al Barra di hadapan para siswa/Ist
Mendag Zulkifli Hasan didampingi Wabup Mojokerto Muhammad Al Barra di hadapan para siswa/Ist

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi dua sekolah di Kabupaten Mojokerto yakni SMK Mutia Ngoro dan di SMAN 1 Puri Mojokerto dalam rangka sosialisasi kecintaan produk dalam negeri.


Menurut Zulkifli, Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul adalah kunci kemajuan ekonomi bangsa, sehingga keberadaan SDM yang cerdas dan nasionalis berperan memajukan perekonomian Indonesia.

"Dua pilihan yakni mendahulukan produk lokal dalam transaksi jual-beli sehari-hari serta pengembangan lapangan kerja dalam negeri melalui keterlibatannya," kata Zulkifli saat menghadiri pembukaan Bursa Kerja di SMK Mutia Ngoro dan sosialisasi kecintaan produk dalam negeri di SMAN 1 Puri Mojokerto, Selasa (20/8/2024).

Dikatakan generasi muda merupakan ujung tombak dalam menciptakan inovasi yang bermanfaat untuk kemajuan suatu bangsa.

Mendag mengemukakan pemanfaatan akses informasi untuk memantau perkembangan zaman semakin mempermudah memahami terobosan yang dibutuhkan.

"Bayangkan jika perekonomian diisi oleh anak muda yang cerdas dan kritis seperti kalian, maka pasti banyak inovasi yang bisa diterapkan," ujarnya di hadapan para siswa. 

Zulkifli menambahkan di tengah tren turunnya usia produktif kependudukan di banyak negara, Indonesia justru mengalami bonus demografi sekitar 70 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif, termasuk didalamnya para siswa saat ini.

Maka, dibutuhkan kerja sama lintas bidang untuk bersama mengoptimalkan potensi generasi muda agar sesuai kebutuhan dunia kerja.

"Kita harus bekerja sama untuk menjembatani para siswa dengan dunia kerja, serta menghadirkan banyak ruang untuk mereka mewujudkan potensi diri sepenuhnya," katanya

Zulkifli mengapresiasi SMK Mutia Ngoro maupun SMAN 1 Puri atas konsistensinya dalam menerapkan pendidikan berkualitas, sehingga dapat tercipta pola pikir kritis, termasuk mengarahkan para siswa untuk bangga dengan membeli produk dalam negeri.

Guna menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing, lanjutnya, dibutuhkan talenta muda yang cerdas dan kompeten, baik saat mereka sedang menjadi konsumen dengan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, sebagai tenaga kerja yang penuh ketrampilan, hingga sebagai penyedia kerja yang jeli melihat peluang.

“Bukan hanya siap menjadi tenaga kerja yang profesional, tetapi juga jeli melihat peluang dan strategis memanfaatkan berbagai kemudahan dan perkembangan teknologi untuk berwirausaha, supaya mampu membuka banyak lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Ia berpesan agar para pelajar menggunakan waktu dengan bijak serta produktif, misalnya menambah ketrampilan, memperluas pertemanan, dan juga beribadah. Selain itu mereka didorong untuk memanfaatkan peluang dengan berani dan percaya diri.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news