Nama lingkungan Sumbulan, Dusun Krajan 1, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan menghilang dari peta. Bagaimana tidak, lingkungan itu ditinggal oleh para penghuninya. Terakhir tiga Kepala Keluarga pindah pada 4 tahun lalu.
- Konsisten Cetak Atlet Berprestasi, Bank Jatim Raih Penghargaan sebagai Badan Usaha peduli Olahraga
- 300 Rumah Telah Diperbaiki Lewat Dandan Omah, Wali Kota Eri Cahyadi: Program ini Juga Perbaiki Pendapatan Warga!
- Gubernur Khofifah: Sinergi, Kolaborasi dan Komunikasi Intensif Jadi Kunci Suksesnya Pembangunan Daerah
Bagaimana ceritanya? Kantor Berita RMOLJatim mencoba mendatangi. lingkungan tersebut
Di lokasi hanya terlihat 4 rumah permanen, baik itu rumah lama maupun rumah bangunan baru. Juga ada satu masjid, lengkap dengan beduknya.
"Ya kemari cuma untuk adzan. Biasanya cuma saya sama sepupu saya. Adzannya cuma Dhuhur dan Ashar saja," ujar Tohari warga Sumbulan yang pindah Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (3/3).
Dia mengaku dulu ada 15 Kepala Keluarga. Namun kebanyakan pindah karena mengikuti pasangannya.
Sementara, Kepala Desa Plalangan, Ipin Herdianto mengaku bahwa saat ini Lingkungan Sumbulan tidak berpenghuni. Ia membenarkan, Dulunya ada 15 kepala keluarga.
"Hampir satu RT, memang ramai. Tapi akhirnya mulai ditinggalkan tahun 60 atau 70 an. Empat atau lima tahun lalu hilang semua. Terakhir itu 2 atau 3 keluarga," katanya.
Dia menjelaskan dari data yang ada, penduduknya telah mengurus perpindahan keluarga. Terakhir, pindah karena ikut anaknya. Ada yang dibelikan perumahan.
"Kalau masalah mistis hampir semua tempat sama aja, semua tempat ada, " tegasnya.
Dia mengaku memang ada satu masjid di lokasi. Menurutnya masjid masih dipakai dan bersih. Karena ada salah satu warga sana yang masih ke masjid untuk membersihkan masjid, mengepel dan menyapu lantai.
"Dhuhur juga masih dipakai, kadang orang sawah juga mampir ke situ untuk ibadah dan masih lengkap, air juga masih ada," urainya.
"Sebenarnya tempatnya enak, masih banyak pohon, dirasakan beda, dingin, adem, ada juga bedug kawak. Menurut cerita kalo bedug jaman dulu masih utuh, makam tuanya juga masih ada, karena memang lingkungannya tidak berpenghuni saja," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bantu Korban Perang Palestina, Puluhan Anak TK di Kota Kediti Berdonasi dan Sholat Ghoib
- Puluhan Santri Gelar Festival Selawat dan Musik Islami
- Peduli Sesama, Mantan Wakapolres Kompol Wahyu Donor Darah di PMI Jombang