Hilangnya diorama yang menggambarkan suasana pasca penculikan enam jenderal dan seorang perwira muda TNI oleh anasir PKI telah diklarifikasi oleh Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
- Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS Paling Potensial, Pengamat: Surya Paloh-SBY-JK Bersatu Usung Anies-AHY
- Sarbumusi Kota Probolinggo Minta Para Buruh Bebas dari Tekanan Perusahaan untuk Milih Paslon di Pilkada 2024
- Dari Makam Bung Karno, GMNI Serukan Masyarakat Berani Bersuara
Dikatakan Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Heryantana, diorama yang berada di Museum Dharma Bhakti Kostrad itu tidak dipajang atas permintaan mantan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution pada 30 Agustus 2021.
Namun demikian, publik masih bertanya-tanya alasan pencopotan patung Mayjen Soeharto, Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, dan mantan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution itu.
Apalagi, fakta pencopotan diorama itu dikaitkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan kekawatiran adanya dugaan penyusupan PKI ke tubuh TNI.
Bagi pengamat politik Hendri Satrio, selain klarifikasi dari Kostrad, perihal diorama itu perlu mendapat penjelasan dari Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto. Apalagi pencopotan tersebut juga dikabarkan dilakukan saat Kemenhan dikomandoi Prabowo.
Hal disampaikan di akun Twitter pribadi Hendri Satrio sembari menautkan akun Twitter jurubicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin (27/9).
"Tentang tudingan Pak Gatot Nurmantyo, hilangnya patung sejumlah tokoh penumpas G30S/PKI di Makostrad, saya pilih menunggu komentar Pak Prabowo Subianto aja dulu," kata Hensat, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/9).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mantapkan Dukungan ke Ganjar-Mahfud, Forum Silaturrahim Gus dan Kyai Jatim Sowan ke Ponpes Fathul Ulum Pacet Mojokerto
- May Day, 100 Ribu Buruh Bakal Beraksi di Kawasan Istana Negara
- Megawati Ingin MPR RI Kembali jadi Lembaga Tertinggi Negara