Menjelang akhir kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Timur, Soekarwo memberikan pujian kepada seluruh masyarakat Jatim yang dinilai sukses menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
- Resmikan IRSR dan Serahkan Bantuan Token Listrik, Gubernur Khofifah: Listrik Menggerakkan Sendi-sendi Perekonomian Rakyat
- Wali Kota Malang Ajukan Relaksasi, Akhirnya Masuk Level 2 Perpanjangan PPKM
- Pemkot Surabaya Bersama UNAIR Terjunkan 506 Mahasiswa ke 153 Kelurahan Tuntaskan Stunting
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu lantas mencontohkan, salah satu bukti terjaganya nilai gotong royong di Jatim adalah penanganan pasca bencana gempa di Pulau Sapudi, Sumenep yang menyebabkan 624 rumah rusak dan korban luka. Saat itu, pemerintah bersama TNI, Polda dan masyarakat bersama-sama membantu pemulihan rumah-rumah tersebut, sehingga progress-nya berjalan cepat.
Orang nomor satu di Jatim ini menambahkan, kepedulian dan kebersamaan itu tak hanya memulihkan secara fisik bangunan-bangunan di Pulau Sapudi, namun juga menyembuhkan kondisi psikis dari korban yang terdampak gempa. Hal ini disaksikannya sendiri saat menjenguk salah satu korban yang rumahnya rata dengan tanah saat bencana terjadi.
Saya, Kapolda dan Pangdam V/Brawijaya menemui salah satu korban yang mengeluh stress berat. Saya tanya, apa penyebabnya? Dia menjawab bahwa tidak punya harapan karena rumahnya hancur. Lantas saya sampaikan, rumah yang rusak akan ditanggung Pemprov Jatim, pembangunannya dikerjakan gotong royong oleh masyarakat, TNI dan Polri. Ajaibnya, dia langsung bangun dan merasa sembuh,†katanya.
Dari contoh tersebut, imbuh gubernur kelahiran Madiun ini, menunjukkan bahwa nilai gotong royong harus terus dilestarikan dan ditumbuhkan ditengah-tengah masyarakat.
Gotong royong membuat orang tidak merasa sendirian saat terkena musibah, gotong royong menjadi jawaban agar orang tidak merasa sepi di tempat yang ramai. Ini yang harus terus di¬uri-uri,†tegasnya.
Melihat pentingnya nilai gotong royong itu, Pakde Karwo meminta para kepala daerah untuk terus menggalakkan dan menggerakkan masyarakatnya agar terus memelihara gotong royong.
Pimpinlah kegiatan gotong royong dan gerakkanlah masyarakat dalam memelihara budaya ini. Gotong royong adalah cara hidup untuk menyelesaikan masalah dengan baik secara bersama-sama,†pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 14 Kecamatan di Tuban Terkonfirmasi Terinfeksi PMK
- Dampak Masa Pandemi Covid-19, PMI Kota Probolinggo Kritis Stok Darah
- Buka Bimbingan Manasik Haji 2023, Wali Kota Malang Tekankan Kejernihan Niat