Candi Borobudur akan dijadikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Hal ini diwujudkan pemerintah dengan mengimplementasikan konsep pariwisata berkualitas, mulai dari aspek aksesibilitas dan konektivitas, amenitas, atraksi, dan ancillary (fasilitas tambahan).
- Candi Borobudur Dikunjungi 1,4 Juta Wisatawan Sepanjang 2023
- Candi Jiwa Lebih Tua dari Borobudur, Bisa Jadi Wisata Unggulan
- Wacana Kenaikan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu Bukan Solusi Tepat
Secara khusus, pemerintah berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan kelestarian Candi Borobudur sebagai peninggalan bersejarah bangsa Indonesia.
Guna memantau progres pengembangan DPSP Borobudur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meninjau langsung kondisi DPSP Borobudur.
Luhut dalam kunjungannya didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan pejabat lainnya.
Adapun titik pembangunan yang dikunjungi terdiri atas lahan otorita Borobudur, Lapangan Samigaluh, Kampung Seni Borobudur atau Lapangan Kujon, Kembanglimus Community Center, Gerbang Palbapang, Manohara Study Center dan Concourse Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Luhut mengatakan, masalah utama yang tengah dihadapi Candi Borobudur adalah tekanan besar terhadap struktur candi.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan candi, yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019. Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya kawasan puncak Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya.
“Saat ini pemerintah tengah melakukan penajaman dan penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadi pariwisata berkualitas,” tegas Menko Luhut lewat keterangan persnya, Sabtu (13/3).
Menurutnya, untuk memastikan agar dampak pelestarian Candi Borobudur ini berkelanjutan, pihaknya akan melibatkan masyarakat secara aktif.
Salah satunya peran mahasiswa, untuk memperdalam studi kawasan Borobudur sehingga tumbuh rasa memiliki terhadap kawasan ini.
“Dengan demikian, akan tumbuh rasa bertanggung jawab untuk merawat dan melestarikan peninggalan ini hingga ke generasi mendatang,” imbuhnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Menko dua periode ini menambahkan melalui kunjungan tersebut, pemerintah akan menyiapkan kawasan Candi Borobudur menjadi laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Candi Borobudur Dikunjungi 1,4 Juta Wisatawan Sepanjang 2023
- Candi Jiwa Lebih Tua dari Borobudur, Bisa Jadi Wisata Unggulan
- Wacana Kenaikan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu Bukan Solusi Tepat