Masyarakat UKM di Indonesia harus mensyukuri hadirnya event internasional Asian Games 2018 di Indonesia.
- Kredit Macet Dampak Pinjaman Berbunga Jadi Fenomena baru, DPD Soroti KInerja OJK
- Sukses di Surabaya, Koperasi Kana Kembangkan Sayap ke Medan dan Luncurkan Produk Sano
- Dua Anak Usaha SIG Raih Penghargaan National Lighthouse Industri 4.0
Ajang ini, akan membuat produk-produk UKM menjadi lebih dikenal, UKM akan lebih bergairah dan ekonomi kerakyatan akan berkembang.
Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga saat membuka acara Lokakarya Nasional, Open Forum, dan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Tahun Buku 2017, di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (6/5).
Seperti diketahui bersama, tak lama lagi, Kota Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018, bakal menjadi magnet dunia dimana semua mata tertuju ke ajang bergengsi negara-negara di Asia.
Akan ada sekitar 5000 atlet, para official, termasuk suporter (turis), yang akan mengunjungi kota asal Pempek tersebut.
"UKM yang bergerak di sektor usaha kuliner, kerajinan tangan (souvenir), termasuk para perajin Songket di Sumsel, bakal hidup dan diuntungkan dari gebyar Asian Games 2018," katanya.
"Karena itu, saya berharap agar souvenir-souvenir yang disiapkan, terutama kain Songket, merupakan produk handmade para perajin, bukan hasil mesin. Kalau Songket hasil produksi mesin, kasihan para perajin Songket", tukas Puspayoga.
Puspayoga meyakini bahwa bila dengan hasil mesin, maka produk UKM kita bakal tergilas oleh produk asal Cina dan India.
"Keunggulan dan kekhasan produk UKM kita adalah handmade. Maka, hal itu harus kita pertahankan sampai kapan pun. Saya yakin, Songket Palembang akan menjadi buruan spesial para pelancong Asian Games. Jadikan event ini sebagai peluang bagi produk UKM kita, termasuk perajin kain Songket. Pada penyelenggara Asian Games, saya titip gerakan ekonomi kerakyatan bisa terasa sampai ke masyarakat bawah dengan adanya Asian Games", tandas Puspayoga.
Menkop dan UKM Puspayoga juga mendorong agar Kopdit di seluruh Indonesia untuk melakukan ekspansi dalam melebarkan jaringan usahanya.
"Dengan potensi besar yang dimiliki Kopdit, saya yakin mereka mampu mengembangka unit usahanya. Karena, seiring dengan program Reformasi Total Koperasi, kita akan membangun kualitas koperasi. Tak lagi membangun unit usaha simpan pinjam, melainkan lebih kepada sektor produktif", kata Puspayoga.
Puspayoga pun mencontohkan beberapa Kopdit yang sukses membangun unit usaha produktifnya, seperti Keling Kumang, Lantang Tipo, Obor Mas, dan sebagainya.
"Sudah ada Kopdit yang sukses di usaha perhotelan. Bahkan, salah satu anak usaha Kospin Jasa yang bergerak di sektor asuransi sudah listing di lantai bursa efek Indonesia. Itu prestasi yang bisa diikuti oleh Kopdit-Kopdit lainnya", imbuh Menkop UKM.
Contoh-contoh sukses tadi, lanjut Puspayoga, merupakan bukti kongkrit bahwa bila koperasi dikelola secara baik dan profesional, maka akan menghasilkan sebuah koperasi berkualitas, layaknya kinerja sebuah perusahaan.
"Karena, yang juga harus diingat, membangun koperasi merupakan satu-satunya solusi bila ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan pemerataan kesejahteraan. Dan saya mengakui, kinerja Inkopdit memang luar biasa," tegas Puspayoga lagi. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BNI Blokir 214 Rekening Diduga Terlibat Judi Online
- bank bjb Imbau Nasabah Agar Waspada Terhadap Segala Bentuk Modus Penipuan
- bank bjb Gelar Program Promo bjb Tandamata Berjangka