Koperasi yang memiliki anak usaha yang memungkinkan didorong masuk lantai bursa (bursa efek).
- Megilan Preneur, Inkubasi Penyebaran Virus Bisnis Milenial di Era Digital
- Alfamart dan Wings Group Bagikan 54 Ribu Paket Berbuka Puasa Gratis di 36 Kota
- Pertumbuhan Ekonomi Jatim Triwulan II Melesat Hingga 7,05 Persen
Demikian disampaikan Menteri AAGN Puspayoga, saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Telekominikasi Seluler (KISEL) tahun buku 2017, di Jakarta, Senin (23/4).
Menkop mengatakan koperasi sebagai badan hukum bisa memiliki anak usaha yang dikembangkan hingga kemudian terdaftar sebagai emiten di BEI (Bursa Efek Indonesia).
Dengan begitu, kata Menkop, harapannya anak usaha koperasi akan makin berkembang sekaligus memperbaiki tata kelola perusahaan melalui GCG (Good Corporate Governance).
"Sudah ada 'best practise' dalam hal ini Kospin Jasa melalui anak perusahaannya PT Asuransi Jiwa Syariah Mitra Jaya Abadi tbk pada 2017 lalu, dimana harga sahamnya yang dijual Rp140/lembar saham, langsung meroket jadi Rp300 persaham saat listing, dan kini sudah menjadi Rp 1.000 lebih harga sahamnya," kata Puspayoga.
Puspayoga melihat, KISEL dengan prestasinya selama ini sudah layak untuk mempunyai anak usaha yang bisa melepas sahamnya ke bursa apalagi KISEL juga telah memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di berbagai lini usaha.
"Prestasi KISEL sebagai koperasi terbesar dunia di urutan 128, juga sangat membanggakan dan mengharumkan nama koperasi Indonesia. Saya masih ingat, dua tahun lalu KISEL masih diurutan 300 san, kini sudah semakin berkembang," kata Menteri Puspayoga.
Dari sisi kinerja, KISEL juga tak kalah baiknya, dengan total aset sampai Desember 2017, sebesar Rp1,48 triliun, perolehan omzet Rp6,4 triliun dan SHU Rp63,7 miliar.
"Artinya KISEL sudah mampu untuk bersaing dengan perusahaan swasta besar. Memang mungkin KISEL bukanlah koperasi terbesar, namun saya nilai KISEL adalah koperasi terbaik di Indonesia," tegas Puspayoga.
Menteri mengingatkan, agar jajaran pengurus dan pengawas KISEL tak berpuas diri dengan capaian saat ini.
"Malah sebaliknya, prestasi koperasi ini harus ditingkatkan. Makanya, koperasi harus fokus sebagai badan usaha, jangan suka gonta-ganti pengurus yang sudah terbukti profesional, karena maju mundurnya koperasi amat tergantung dari pengurus," pesan Puspayoga.
Sebagaimana instruksi Presiden RI Jokowi, kata Puspayoga, maka seluruh pihak harus membesarkan koperasi sebagai alat untuk pemerataan kesejahteraan.
"Meskipun kalau perekonomian tumbuh, namun hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Koperasi menjadi wadah yang tepat sebagai sarana untuk pemerataan kesejahteraan," katanya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pertumbuhan Ekonomi Jatim Triwulan II Melesat Hingga 7,05 Persen
- Bank BTN Bundling KPR Subsidi Dengan Kompor Induksi
- XI Jinping Sebut Ekonomi Dunia Sedang Alami Pemulihan, Tapi Menakutkan