Harga beras medium terpantau mulai merangkak naik meninggalkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga beras medium di PIBC terpantau mengalami kenaikan berkisar Rp 9.600 hingga 10.200 per kilo gram (kg) dari sebelumnya Rp 9.300 per kg. Harga beras medium itu sudah melesat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 9.450.
- Mulai Dinilai Tim Assesor, Pemkab Bondowoso Yakin Ijen Geopark Lolos UGG
- Gubernur Jatim Resmikan Zona KIP di Desa Wisata Nangkula Park, Bantuan Hasil Kerja Sama Sampoerna dan Program Klinik BUMDes Jatim
- Lagi, Turki Akan Konversi Situs Chora Jadi Masjid
"Kita serahkan ke satgas pangan sajalah. Kita mengimbau kepada semua pihak, supaya jangan mengubah harga," ujar Amran seperti dilansir dari kantor berita politik RMOL, Jumat (9/11).
Amran melihat, kenaikan harga beras medium dipicu menipisnya stok jenis beras tersebut. Hal itu disebabkan ada beras medium dijual jadi beras premium.
Ketua Satgas Pangan Setyo Wasisto memiliki kecurigaan yang sama. Beras medium naik karena ada indikasi beras terse¬but disulap menjadi beras pre¬mium.
"Kita akan cek ke lapangan, cek ke lab juga sehingga apa yang disebut beras medium ya medium dan premium ya premium. Jadi enggak ada lagi menipu kon¬sumen jual yang medium tapi premium," kata Setyo.
Dirut Bulog Buwas-sapaan Budi Waseso memperkuat keterangan Setyo. Menurutnya, Bulog banyak menggelontorkan beras medium. Tetapi di lapan¬gan jumlahnya tidak terlalu signifikan. "Kami dari penyuplai curiga ada perubahan dari beras medium menjadi premium," ujar Buwas.
Dia menyebutkan stok be¬ras premium yang beredar di masyarakat saat ini mencapai 80 persen. Akibatnya, masyarakat kecil sulit mendapatkan harga beras medium yang murah.
Buwas mengungkapkan, masalah tingginya beras medium bukan karena stok menurun di lapangan. Bulog operasi pasar setiap hari untuk stabilisasi harga. Ternyata serapannya kecil. Stok beras cukup besar di lapangan.
Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo Adi menerangkan, sesuai aturan, be¬ras jenis premium seharusnya hanya memiliki kadar broken atau patahan sebesar 5 persen. Namun saat ini telah mencapai 15 persen.
"Jadi dulu kadar broken cuma 5 persen. Sekarang yang na¬manya premium itu 15 persen," ungkapnya.
Arief mengatakan, menipis¬nya stok beras medium di pasar Cipinang telah terjadi sejak satu bulan lalu.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terobosan Wisata Edukasi PAE, Hipnotis Masyarakat untuk Datangi Buncop Petrokimia Gresik
- Mengenal Kampung Ndresmo, Siapa Asayyid Ali Asghor?
- 7 Tempat Kuliner di Medan yang Enaknya Melegenda