Menteri Kesehatan (Menkes) Tarawan Agus Putranto meninjau RSUD dr Soetomo Surabaya, Rabu (24/6).
- Indonesia Larang Gunakan Dua Bahan Berbahaya Obat Batuk Pemicu Gagal Ginjal di Gambia
- 53 Tenaga Kesehatan di Garut Jalani Isolasi Mandiri
- Warga AS Diperbolehkan Lepas Masker Usai Divaksin, IDI: Semoga Indonesia Tidak Setuju
Dalam kunjungannya, Tarawan berjanji akan mengirimkan puluhan dokter dan ratusan tenaga medis (naker) untuk membantu penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
"Saya segera mendorong kebutuhan dokter umum maupun perawat. Perawat 88 orang, dokter umum 58. Gelombang pertama yang kami dorong adalah dokter, kemudian baru perawat," kata Terawan dikutip Kantor Berita RMOLJatim pada wartawan.
Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jatim, Tarawan mengaku telah menjalin komunikasi secara intensif dengan daerah yang bertujuan untuk menyatukan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah sejalan dengan pemerintah pusat.
"Kita bersama-sama bekerja keras dan terus berkomunikasi antara daerah dengan pusat. Sehingga kami tahu apa sih kesulitannnya sehingga tidak salah dalam penerapannya. Itulah yang paling penting supaya sinkronisasi semua hal yang kita rencanakan cocok dengan kebutuhan dan keperluan daerah,"ujarnya.
Selain itu, Peran relawan dianggap sangat membantu penanganan corona di RS dr Soetomo, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan agar para relawan tidak ikut terinfeksi virus asal Wuhan China tersebut.
"Karena ringan sama dijinjing itu hasilnya ringan," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur RSUD dr. Soetomo, Joni Wahyudi menyampaikan keluhan atas kurangnya dokter umum dan perawat di rumah sakit setempat.
Keluhan tersebut didasari masih tingginya penambahan pasien positif Covid-19 di wilayah setempat, ditambah adanya tenaga kesehatan yang gugur setelah terpapar Covid-19. Hal itu menyebabkan beban kerja yang ditumpu tenaga medis di sana, menjadi lebih berat.
“Saya mohon bantuan tenaga kesehatan, tentang jumlah dan materinya sedang kami pertimbangkan. Ini penting untuk membantu kami, karena biar tenaga kami hanya masuk empat jam terus gantian,"pinta Joni pada Menkes Terawan.
Diketahui, Merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, kasus positif di Jawa Timur pada Selasa (23/6) tercatat sebanyak 10.115.
Jumlah itu membuat kasus positif di Jatim hanya selisih 135 dari DKI Jakarta. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penganan Covid-19, jumlah kasus positif virus corona di DKI Jakarta sebanyak 10.250 pada Selasa (23/6).
Sementara itu, berdasarkan catatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, kasus kumulatif corona di provinsi ini mencapai 10.092. Dari jumlah itu 6.115 pasien masih dirawat, 753 pasien meninggal dunia dan 2.995 pasien lainnya dinyatakan sembuh.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jumlah Kumulatif Kesembuhan Pasien Covid-19 Jatim Lebihi Nasional
- Ini 5 Minuman Penghancur Batu Ginjal yang Lebih Menyegarkan!
- Terungkap, Varian Omicron Sudah Ada di Belanda Sebelum Ditemukan di Afrika Selatan