Ratusan masyarakat Manggarai Barat menggelar aksi damai pada kegiatan Mimbar Bersama Dukung Pembangunan Destinasi Super Premium di depan Kantor Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF).
- Tragedi Penembakan 13 Maret, Bupati Sumenep Bungkam
- PT Miwon Indonesia Dirikan Ruang Isolasi Covid-19 Tanpa Sosialisasi, Warga Karanglo Driyorejo Resah
- Pisah Sambut Kajati Jatim, Ini Pesan Gubernur Khofifah
Dukungan terhadap suksesnya kebijakan pemerintah dalam membangun destinasi super premium di Labuhan Bajo terus mengucur.
Masyarakat Manggarai Barat meminta pemerintah agar bergerak cepat semaksimal mungkin bahkan mereka nyatakan siap bantu pemerintah untuk bangun Destinasi Super Premium.
Ketua Aksi, Florianus Surion Adu, mengatakan bahwa penunjukan BOPLBF di Labuan Bajo sekaligus penetapan Kawasan Strategis Nasional di Labuan Bajo sebagai Kawasan Pariwisata Super Premium adalah bentuk nyata dan fakta bahwa Negara hadir demi memajukan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata.
"Kebijakan pemerintah adalah berkah bagi masyarakat Manggarai Barat yang tentunya hal itu juga sangat diharapkan daerah-daerah lain yang memiliki potensi pariwisata yang sama di Indonesia khususnya masyarakat NTT," ucapnya,Rabu (12/8).
Kemudian kebijakan Carrying Capacity yang dilakukan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan RI di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) mutlak bertujuan menselaraskan antara daya dukung kawasan dan jumlah maksimum individu didukung oleh sumberdaya ekosistem yang ada.
Suara negatif dari kelompok tertentu yang mengatasnamakan pelaku industri pariwisata di Labuan bajo menolak kebijakan Carrying Capacity dengan alasan "membunuh" aktivitas industri pariwisata secara tegas dibantah.
Florianus menegaskan, pembangunan sarana pariwisata yang dilakukan pemerintah pusat tersebut dibangun di atas zona pemanfaatan wisata daratan seluas kurang lebih 1 (satu) hektar.
Selain itu, bangunan yang dimaksud adalah renovasi bangunan yang lama dan yang terletak di area zona pemanfaatan berciri khas betonisasi seperti yang sudah ada saat ini di Loh Liang Pulau Komodo, Papagarang serta beberapa pos Taman Nasional Komodo serta bangunan rumah rakyat di Zona pemukiman khusus Kawasan Taman Nasional Komodo.
Inisiator aksi damai terdiri dari Sekretariat Bersama Pemuda Masyarakat Manggarai barat (SETBER PM-MB), Himpunan Nelayan Bersama Kecamatan Komodo (NUANSA), Komite Aliansi Masyarakat Manggarai Barat (KAM-MB), Angkatan Muda Pro Reformasi Manggarai Barat (AMPAR), Gerakan Masyarakat Anti Tambang Manggarai Barat (GERAM), Gerakan Perempuan Membangun (EMBUN), Forum Multi Kultur Membangun (FMKM) Manggarai Barat dan Komunitas Pelaku Pariwisata Manggarai Barat. Putih Tegak Berkibar di Mabar.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Batalkan SK Mutasi 48 Pegawai Rutan-Lapas, Kakanwil Kemenkumham NTT Bakal Dilaporkan ke Inspektorat
- Gempa Magnitudo 6,0 Guncang NTT, Tak Berpotensi Tsunami
- Sengketa Pulau Pasir di NTT Tidak Pengaruhi Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia