PT Mulia Empat Satu (MES) sukses melakukan ekpor perdana besi baja ke negara Pantai Gading, Afrika. Ekspor produk manufacturing (Were House Racking Sistem) berstandar SNI senilai $200 ribu USD ini cukup membanggakan di tengah inflasi dan krisis ekonomi serta kompetitif persaingan global menyusul perang tarif resiprokal yang diterapkan Amerika terhadap impor-ekspor semua negara, termasuk Indonesia.
- Integrasikan Sektor Pertanian Berkelanjutan, Indo Livestock 2023 Expo & Forum Resmi Dibuka
- Libur Lebaran, Pelindo Terminal Petikemas Tetap Beroperasi
- Jelang Panen Raya, Gubernur Khofifah Minta Distribusi Beras ke Konsumen Dipercepat Untuk Segera Stabilkan Harga Sesuai HET
Sukses ekspor perdana PT. MES dari fabrikasi Kota Pandaan, Jawa Timur membuktikan, bahwa situasi krisis global tidak menjadi penghalang kinerja dan produktifitas usaha. Sebaliknya, situasi sulit justru mendorong kreatifitas dan tantangan mencari celah dan terobosan baru.
Direktur Utama PT MES, Marcel Gunawan yang saat ini memiliki 200 human resource (SDM) tenaga kerja ahli meyakini bahwa setia masa selalu memiliki kesulitannya sendiri. Tapi setiap masa juga selalu menjadi peluang baru bagi celah usaha.
“Bagi mereka para pebisnis pasti tahu ada sesuatu yang bisa dikerjakan untuk menghadirkan keuntungan sekalipun di masa sulit,’’ ujar Marcel dalam keterangannya di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang, Rabu, 16 April 2025.
Diungkap Marcel, kunci keberhasilan melakukan ekport perdana ke satu Perusahaan PMA di Afrika Selatan, tidak lepas dari situasi usaha, menjaga kualitas produk dan market value di dalam negeri. Termasuk menerapkan kebijakan efisiensi. Semua produk ranah industri harus memiliki market value kuat.
“Situasi usaha saat ini pasti membutuhkan efisiensi. Bagaimana secara harga tetap kompetitif, namun dari segi kualias produk harus tetap dijaga standar dan kualitasnya tetap sama. Standar internasional yang bisa diaudit. Termasuk menjaga layanan, maintenance dan after sales,’’ jelas Marcel.
Ekspor tiga kontainer besi baja warehouse racking system produk asli anak bangsa ke negara Pantai Gading tidak lepas dari pendekatan marketing serta peran komunikator vendor di dalam negeri selama sepuluh tahun terakhir. Bagaimana membangun R&B untuk mendekatkan secara costumer dengan baik, dan berkualitas sejak produksi pada tahun 2014. Tidak kalah dengan produk pesaing, dari Jerman, Malaysia dan Tiongkok.
Bagi Marcel Gunawan selaku Direktur Utama PT. MES, keberhasilan mengekpor warehouse system ke Pantai Gading menjadi motivasi yang patut disyukuri dan membuat dirinya bangga. Terlebih bisa mencantumkan produk dengan label made in Indonesia.
“Pertama, pastinya bersyukur dahulu. Masih bisa menjalankan bisnis dan usaha ditengah krisis global dan menjadi rejeki. Baru kemudian bangga karena untuk pertama kami bisa ekpor dan disetiap produk kami selalu mencantumkan label produk: Made In Indonesia. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi kami dan semoga bisa mendorong pelaku usaha kita untuk bisa melakukan terobosan berbagai produk ekspor kompetitif lainnya,’’ tutup Marcel.
Staf Khusus Menteri Investasi/ BKPM Ir. H. Didi Apriadi, M.AK. MH.memberikan apresiasi terhadap keberhasilan PT MES melakukan ekpor perdana. Selaras dengan harapan pemerintah, ekpor besi baja whare house system yang dilakukan PT. MES diharapkan bisa memberikan dampak positif langsung bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Ini satu bukti bahwa di tengah situasi apapun sekalipun krisis kita harus tetap optimis. Selalu ada jalan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelaku usaha dan ekportir lain dalam negeri bisa melakukan terobosan sebagaimana dilakukan PT. MES. Dengan begitu keadaan krisis tidak menjadi hambatan dan membuat kita panik. Apalagi pesimis. Dengan begitu perekonomian kita bisa terjaga dan tetap tumbuh sesuai harapan,’’ ujar Didi.
Apresiasi yang sama juga diberikan Direktorat Industri Logam, Mesin, Alat transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo. Prestasi ekspor perdana PT. MES menjadi bukti bahwa kualitas industri dalam negeri tidak kalah dengan negara lain.
“Tentu ekspor ini mengukuhkan positioning kualitas industri logam kita semakin mampu bersaing dan dibutuhkan. Tidak kalah dengan kualitas produk negara maju yang lebih dulu leading. Hari ini juga membuktikan kita tidak hanya bisa, tapi juga siap menjadi pesaing tangguh yang siap merebut ceruk ekspor di pasar internasional,’’ ujar Dodiet Prasetyo.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wabah PMK Pada Ternak Sapi di Jatim Makin Marak, Paguyuban Pedagang Desak Pemprov Tetapkan Darurat
- Konsisten Jalankan ESG, Bank Jatim Sabet Penghargaan Dari CNBC
- Holistic Coffee Exfo Jember 2022, Kenalkan Kopi Lokal untuk Angkat Ekonomi Nasional