Setelah sempat dinyatakan hilang selama 4 hari, seorang takmir Mesjid, Abdul Jalal (70), warga Dusun Watukebo Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, ditemukan tewas mengenaskan, pada Minggu (14/1) kemarin.
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
- Gaji ASN dan DPRD Kabupaten Jember untuk Bulan April 2025 Belum Cair
Mayat korban ditemukan di kawasan hutan jati Desa setempat dengan posisi tertimbun tanah sudah mengeluarkan bau kurang sedap.
Berawal dari penemuan mayat orang hilang tersebut, polisi selanjutnya menindaklanjuti dengan penyelidikan, meminta keterangan sejumlah saksi serta memintakan visum dan otopsi korban ke RSD dr Soebandi Jember.
"Hasil visum ditemukan luka lebam di dada dan lengan korban serta luka sayat di tubuh korban," kata Kasatreskrim Polres Jember AKP Abid Uais Alqarnin Aziz, kepada sejumlah wartawan, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (16/1).
Berdasarkan hasil otopsi, juga ditemukan tulang rusuk korban mengalami patah akibat benda tumpuk. Diduga korban ini dipukul atau diinjak-injak.
Selain itu, korban ini diduga menjadi korban tindak pencurian dengan kekerasan atau perampokan karena ada barang korban yang hilang seperti uang dan hewan ternak.
Sebab, sebelum korban dinyatakan hilang diketahui sudah menjual hasil pertanian. Dari keterangan sejumlah saksi, dari hasil panen tersebut, korban mengantongi uang sekitar Rp 1 juta hingga 2 juta. Hewan ternak yang hilang seekor kambing.
Diketahui, Abdul Jalal dinyatakan hilang sejak Kamis (11/12024 ) lalu. Karena itu, para tetangga korban berusaha mencari keberadaan korban yang dikenal sebagai takmir Mesjid di desa setempat, namun tidak membuahkan hasil. Sehingga pada Sabtu (13/1/2024), tetangga korban melaporkan hilangnya Abdul Jalal ke Polsek Ambulu.
Dengan laporan itu, polisi bersama para tetangga melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran hingga pinggir hutan jati di desa setempat. Warga kemudian menemukan tempat yang dicurigai berupa gundukan tanah basah dengan diatasnya ditutup beberapa rerumputan.
"Warga kemudian menggali gundukan tanah tersebut. Saat kedalaman 40 centimeter, kami menemukan tubuh korban yang tertimbun, sehingga kami berhenti. Selanjutnya kami memasang garis polisi, dan koordinasi dengan tim Inavis Polres Jember," jelas Kapolsek Ambulu, AKP Suhartanto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Angka Kemiskinan Jember Masih Tertinggi Kedua di Jawa Timur, Gus Fawait Prioritaskan Koperasi dan Peningkatan IPM
- Pemkab Kerahkan Tim URC untuk Perbaikan Jalan Rusak di Jember
- Gaji ASN dan DPRD Kabupaten Jember untuk Bulan April 2025 Belum Cair