Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar disesalkan sejumlah pihak.
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani berharap Presiden Joko Widodo menunda kenaikan harga BBM. Hal itu merujuk pada kenaikan sejumlah bahan pokok meski BBM subsidi belum naik.
Jika harga BBM dinaikkan, maka tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan inflasi, kenaikan harga kebutuhan pokok tinggi, dan daya beli masyarakat menurun.
“Kami merasa jika negara masih memiliki kekuatan untuk tidak menaikan BBM dan keuangan negara kita masih mampu menahan itu. Maka kami berharap BBM tidak dinaikan dan pemerintah menyubsidi rakyat-rakyat kecil, menyubsidi rakyat yang perekonomiannya pas-pasan,” kata Muzani dalam keterangannya, Senin (29/8).
Wakil Ketua MPR RI Fraksi Gerindra ini mengapresiasi Jokowi yang masih berhati-hati dalam mengambil keputusan, apakah akan menaikan atau tidak BBM ini.
Pasalnya, meskipun para menteri telah melaporkan bahwa biaya subsidi BBM telah mencapai Rp 502 triliun dan sangat membebani APBN, Presiden Jokowi masih meminta untuk dikalkulasi ulang.
“Partai Gerindra sebagai kekuatan politik akan terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi
- Perayaan HUT Gerindra Ke-17 di Jawa Timur Sukses, Tampilkan Kekompakan dan Semangat Kader
- HUT DPC Gerindra Kota Probolinggo, Anggota Dewan Turun Langsung Bagikan Uang Dan Ratusan Nasi Kotak