Pemerintah Tunisia mengumumkan kenaikan harga BBM dan gas sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi subsidi. Kebijakan serupa juga sudah diambil oleh pemerintah Indonesia pada awal bulan ini.
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
Kementerian Energi pada Sabtu (17/9) mengumumkan pihaknya menaikkan harga gas untuk memasak sebesar 14 persen, dari 7,750 dinar (Rp 36 ribu) menjadi 8,800 dinar (Rp 41 ribu). Ini adalah kenaikan pertama gas dalam 12 tahun di Tunisia.
Sementara BBM naik 3 persen, dari 2,330 dinar (10 ribu) menjadi 2,400 dinar (Rp 11 ribu). Kenaikan harga BBM merupakan yang keempat kalinya pada tahun ini, seperti dimuat Reuters.
Tunisia memperkirakan defisit anggarannya akan meningkat menjadi 9,7 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2022, naik dari yang diperkirakan sebelumnya 6,7 persen karena dolar yang lebih kuat dan peningkatan tajam dalam harga biji-bijian dan energi.
Defisit neraca energi meningkat dua kali lipat menjadi 6 miliar dinar dalam delapan bulan pertama 2022 dibandingkan dengan 2,9 miliar dinar tahun lalu, didorong oleh dampak perang di Ukraina.
Berada di tengah krisis keuangan, Tunisia saat ini sedang mencoba menyepakati program pembiayaan baru dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BBM Naik Lagi, Shell Super Rp 15.380 dan Pertamax Rp 14.000
- BLT BBM Tepat Sasaran, BPKP Awasi dari Tahap Perencanaan hingga Pendistribusian
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?