Balita laki-laki berusia 3 tahun bernama Mohammad Ibnu Abdillah harus dirawat intensif oleh tim medis Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG), setelah mengalami kecelakaan tercebur ke panci berukuran besar berisi kuah soto panas.
- Kebakaran Pasar Induk Bondowoso, Beberapa Toko Ludes Terbakar
- Penuhi Layanan Kesehatan di Kepulauan, Gubernur Khofifah Kirim 91 Dokter dan Nakes ke Pulau Kangean
- Pemprov Jatim Sabet Penghargaan Peringkat Pertama dalam AMC 2023 Kemenkominfo, Gubernur Khofifah: Komitmen Berikan Informasi Berkualitas
"Terus terang, setelah anak saya mengalami musibah itu. Kami tidak langsung membawa ke rumah sakit, karena tidak memiliki biaya untuk ngobati anak saya ini," kata, Kukuh Sasmito ayah korban kepada Kantor Berita , Selasa (5/2).
Kukuh mengaku, selam tinggal di Gresik, hidupnya hanya mengontrak di tempat kos-kosan kecil yang hanya satu kamar.
"Saya seorang penjual pulsa dan jualan soto, sementara istri saya hanya ibu rumah tangga yang harus merawat 3 anak yang masih balita," ujarnya dengan nada lirih.
Ditambahkan Kukuh, selain takut biaya berobat untuk anaknya, dirinya juga tidak mengikuti program BPJS.
"Saat tetangga saya tahu kejadian yang menimpa anak saya ini, kami sempat didesak oleh mereka (tetangga) agar membawa anak saya ke rumah sakit, tapi saya hanya bisa menangis dan pasrah," tuturnya sambil meneteskan air mata.
Awal peristiwa memilukan itu terjadi saat sang anak sedang bermain tanpa pengawasan orangtua. Tiba-tiba dirinya mendengar jerit tangis anaknya, setelah dilihatnya anaknya sudah dalam posisi terjebur ke dalam panci besar berisi kuah panas yang baru diturunkan dari kompor api.
"Setelah dipaksa para tetangga yang ingin membantu biaya pengobatan, akhirnya saya bawa anak saya ke rumah sakit. Dan Alhamdulillah, kami juga telah menerima bantuan biaya pengobatan dari YDSF Gresik," tandasnya.
Kepala YDSF Gresik Aris Munandar mengatakan pasca mendapat informasi ada warga kurang mampu yang membutuhkan pertolongan, pihaknya langsung bergerak.
"Begitu kami tahu kabar tentang peristiwa menyedihkan itu, kami langsung datangi keluarganya. Untuk menyalurkan bantuan biaya yang dibutuhkan," ucapnya.
Bantuan biaya perawatan dan pengobatannya yang diberikan merupakan dana ZIS.
"Lembaga kami konsen pada pengumpulan Zakat, Infaq dan Sodaqoh (ZIS) dari masyarakat. Dana ZIS memang digunakan membantu masyarakat kurang mampu," tegasnya.[eze/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Warung Makan dn Resto di Kota Probolinggo Masih Banyak Tak Berlabel Halal
- Upaya Jalin Sister City dengan Australia, Wali Kota Eri Bahas Pengembangan Pendidikan hingga Ekonomi
- Dihadiri Akademisi Hingga Praktisi, Pj Gubernur Jatim Optimistis Kongres PII Hasilkan Rekomendasi Strategis Mewujudkan Industrialisasi Berkelanjutan