Politisi Demokrat Andi Arief merespon pernyataan Moeldoko terkait 'KLB' Deli Serdang yang disampaikan dalam video di akun Instagram pribadinya.
- Beredar Surat Undangan HUT Demokrat Kubu Moeldoko, Herzaky: Ini Sungguh Memalukan
- Di Balik Gugat ke PTUN, Moeldoko Dinilai Ingin Dapatkan Tawaran Politik Dari AHY
- Gugatan Moeldoko ke Menkumham Mendegradasi Kredibilitas Presiden Jokowi
Menurut Andi Arief, pernyataan Moeldoko itu dimaknai sebagai strategi cuci tangan bila kelengkapan berkas dimentahkan Kementerian Hukum dan HAM.
"Pak Moeldoko sudah pasang kuda-kuda mau cuci tangan," kata Andi Arief di akun Twitternya, Minggu (28/3).
Menurutnya, isi dari pernyataan Moeldoko seakan-akan menempatkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu sebagai tamu undangan dalam 'KLB' Deli Serdang yang diinisiasi Jhoni Allen dkk.
Pun demikian ucapan Moeldoko yang mengaku baru bersedia menjadi Ketum Demokrat setelah mempertanyakan dasar AD/ART dalam 'KLB' yang sempat menuai pro dan kontra tersebut.
"Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yang beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri (tapi) tertangkap basah," demikian Andi Arief seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Dalam video berdurasi sekitar 02 menit 33 detik, Moeldoko mengaku menerima pinangan Jhoni Allen dkk untuk menjabat sebagai Ketum Demokrat karena menuding ada pertarungan ideologis di internal parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terjadi di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara. Untuk itu semua berujung pada keputusan saya menerima untuk memimpin Demokrat," jelas Moeldoko dalam video tersebut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- SBY Kembali Duduki Ketua Majelis Tinggi Demokrat Periode 2025-2030
- Presiden Resmikan 17 Stadion Berkelas Dunia, Menko AHY: Komitmen Infrastruktur Dukung Prestasi Olahraga Nasional