Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI didorong membuka layanan vaksinasi Covid-19 di sejumlah fasilitas posko mudik. Hal ini dilakukan untuk menekan laju kasus selama libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
- KPK Dorong Pengelolaan SDA Masyarakat Adat Papua
- Bagi Surya Paloh, Menjaga Kehormatan Lebih Penting Daripada Menang Besar dengan Cara Tidak Benar
- Anwar Sadad: Bukan Hanya Gerindra, Masyarakat Juga Inginkan Prabowo Presiden
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Kemenkes menyiapkan secara matang pos kesehatan tersebut, terutama strategi bagi tenaga kesehatan yang bertugas selama 24 jam, dan juga vaksin dan peralatan medis lainnya.
Bamsoet menilai sebaiknya Kemenkes berfokus pada percepatan serta perluasan cakupan vaksinasi Covid-19 sebelum momen libur Nataru..
"Tujuannya untuk membentuk kekebalan kelompok masyarakat sekaligus mencegah semakin tingginya kasus aktif Covid-19 pasca libur Nataru," kata Bamsoet dalam keterangannya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/12).
Bamsoet juga meminta pemerintah agar menyiapkan layanan testing di tiap posko mudik, disamping menetapkan kebijakan yang implementatif terkait persyaratan vaksinasi untuk mobilitas masyarakat saat momen libur Nataru.
"Dengan begitu diharapkan dapat meminimalisir penularan hingga menekan peningkatan kasus aktif Covid-19," kata politikus Partai Golkar ini.
Bamsoet turut mengimbau kepada masyarakat dan para pelaku perjalanan/pemudik, juga pengelola tempat publik untuk mewaspadai potensi penularan Covid-19 yang kini sedang mengalami tren peningkatan di Tanah Air.
Salah satunya tetap melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan khususnya bagi individu agar memantau kesehatan diri sendiri dan juga keluarga sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan mudik di libur Nataru nanti.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 340 Alfaexpress Tersebar di Jalur Mudik, Siap Penuhi Segala Kebutuhan Perjalanan
- Kawal Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Penembak Jitu di Titik Rawan Jalur Mudik
- Dari 85 Juta Pemudik Tahun Ini, Kakorlantas Prediksi 47 Persennya akan Gunakan Jalur Darat