Jelang pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar pada 23-25 Desember 2021, calon Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan pemilihan ketua umum tahun 2021 paling damai.
- NU dan Dramaturgi Kiai Marzuki Mustamar
- Gus Yahya dan Said Aqil Tunjukkan Tauladan Politik Saling Memuliakan
- AHY: Selamat Gus Yahya Ketum PBNU, Demokrat Siap Bersinergi
Pasalnya, sosok yang kerap disapa Gus Yahya ini mengatakan pada tahun 1984 dan 1989, setiap diadakannya Muktamar NU, pasti diwarnai dengan percekcokan antara kubu satu dengan kubu kedua dan seterusnya.
"Ini merupakan paling sepi sepanjang sejarah karena gak ada percekcokan," kata Gus Yahya ketika konferensi pers di Hotel Novotel Lampung, sebagaimana dikutip Kantor Berita RMOLLampung Selasa malam (21/12).
Gus Yahya menerangkan, perseteruan internal akibat dukungan terhadap calon ketua umum terjadi pada Muktamar NU ke-27 tahun 1984. Di mana ada peperangan antara kubu Cipete dan kubu Situbondo ketika itu.
"Lalu di Tahun 89 juga pernah terjadi dan terakhir di Jombang," imbuhnya.
Menurutnya, rasa sepi tersebut merupakan barokah untuk NU dan diharapkan seluruh pengurus NU terus meningkatkan kualitas diri agar semakin maju dan berkembang.
"Dan saat ini baik-baik saja karena NU ini adalah barokah. Saya kira saat ini NU meningkat kapasitasnya," katanya.
Lebih lanjut, Gus Yahya dengan pede memastikan langkah selanjutnya untuk kebaikan NU ketika dirinya terpilih menjadi Ketua Umum di Muktamar ke-34 esok.
"Agar tidak terjadi percekcokan kembali ketika saya terpilih akan saya rangkul semua pengurus NU di Indonesia," tutup dia.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur