Digabungnya Kemenristek dengan Kemendikbud dipertanyakan siapa yang akan menjadi nahkoda lembaga paling vital tersebut.
- Pemkab Kediri Tindaklanjuti SE Kemendikbud saat Bulan Ramadan
- Kemendikbudristek RI Beri Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 kepada Pemkot Mojokerto
- Disaksikan Kemendikbud, UPN Veteran Jatim Canangkan Zona Integritas Serentak di 7 Fakultas
"Ini bukan soal penggabungan dua Kementrian menjadi satu, karena ini butuh proses adaptasi yang lama. Ini bukan soal itu (penggabungan dua Kementrian) tapi soal siapa nanti nahkoda dari dua Kementrian yang digabung itu," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/4).
Menurut Adib, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim gagal, dan layak diganti alias reshuffel dalam waktu dekat. Nadiem yang diharapkan atau digadang-gadang sebagai tokoh inovatif jauh dari apa yang diharapkan.
"Nadiem gagal menyelamatkan kompetensi berbasis kurikulum saat belajar era pandemi saat ini," kata Adib.
Oleh sebab itu, Adib berpendapat, solusi penggabungan dua Kementrian itu tidaklah efektif jika melihat figur-figur seperti Nadiem yang nantinya akan diberikan tanggung jawab penuh pasca dua kementrian tersebut digabungkan.
DPR RI telah menyetujui penggabungan kembali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Tujuannya, untuk perampingan kementerian atau lembaga sesuai dengan nomenklatur Presiden Joko Widodo perihal penyusutan kementerian yang dinilai kurang efektif.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Kediri Tindaklanjuti SE Kemendikbud saat Bulan Ramadan
- Penerapan Kurikulum Merdeka Ubah Wajah Pendidikan Indonesia Jadi Lebih Bermutu
- Kemendikbudristek RI Beri Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar 2024 kepada Pemkot Mojokerto