Nadiem Makarim dinilai sejumlah kalangan seperti tidak yakin dengan posisinya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
- Penerapan Kurikulum Merdeka Ubah Wajah Pendidikan Indonesia Jadi Lebih Bermutu
- Arum Sabil Protes Menteri Nadiem Soal Pramuka Ekskul Tak Wajib: Pelemahan Pendidikan Karakter
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka
Penilaian itu muncul lantaran Mantan CEO Gojek tersebut ragu dalam mengeluarkan kebijakan yang sangat dibutuhkan rakyat.
Salah satunya ketidakberanian untuk berjanji menghadirkan kuota internet gratis bagi peserta didik yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) di era pandemik.
"Statemen Nadiem yang tidak ada kepastian pemenuhan janji sangat anomali, mengingat menteri adalah jabatan publik yang punya kewenangan memutuskan. Setingkat lebih rendah dari presiden,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/8).
Seharusnya, kata Dedi, apa yang disampaikan oleh seorang menteri bisa terealisasi. Apalagi jika program tersebut ditujukan untuk kemaslahatan rakyat banyak.
Dari ketidakberanian tersebut, Dedi menilai bahwa Nadiem tidak yakin dengan jabatan yang diberikan Presiden Joko Widodo.
"Nadiem tidak yakin dengan posisinya sebagai menteri. Tentu sangat disayangkan karena membiarkan masyarakat untuk menunggu kebijakan yang pembuat rencana kebijakannya sendiri tidak punya target keberhasilan," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Penerapan Kurikulum Merdeka Ubah Wajah Pendidikan Indonesia Jadi Lebih Bermutu
- Arum Sabil Protes Menteri Nadiem Soal Pramuka Ekskul Tak Wajib: Pelemahan Pendidikan Karakter
- Arum Sabil Desak Menteri Nadiem Cabut Kebijakan Tak Wajibkan Ekskul Pramuka