Naif Jika Ganjar Disebut Korban Playing Victim 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Net
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Net

Ganjar Pranowo dikritik Puan Maharani bukanlah sebuah konflik kader partai atau menyasar dinamika antar faksi di internal PDIP.


Hal ini dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah sebagaimana dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5). 

Menurut Dedi, sangat tidak tepat jika apa yang sedang menimpa Ganjar kemudian orang nomor satu di Jateng itu dianggap sebagai korban. Ia yakin dinamika sengaja dimainkan oleh PDIP utuk mengeruk elektabilitas partai. 

"Naif jika konflik ini dianggap realitas, dan Ganjar diasumsikan sebagai korban, jelas itu sekedar politik 'playing victim'," kata Dedi.

Dedi menganalisa, dari narasi yang dibangun, saat ini targetnya berhasil, publik menganggap Ganjar sedang dalam didholimi oleh petinggi PDIP. 

"Padahal Ganjar sedang tidak dalam masa kontestasi, jikapun ada konflik, itu hanya sebatas antar kader dan biasa saja dalam politik," demikian Dedi. 

Ganjar awalnya mendapatkan kritik terbuka dari Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto. Bambang mengatakan bahwa Ganjar terlalu ambisi mencalonkan presiden. Padahal belum ada restu dari Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Puncaknya Minggu kemarin, Ganjar tidak diundang dalam pertemuan kader Eksekutif-Legislatif di seluruh Jawa Tengah.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news