Pelaksanaan rapid test dengan sasaran para pedagang pasar perlu dievaluasi lagi. Upaya tersebut harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan rapid test agar tepat sasaran ke pedagang pasar.
- Cegah Rokok Ilegal, Satpol PP dan Bea Cukai Madiun Edukasi Kepala Desa dan Perangkat
- Banyuwangi Bangun dan Revitalisasi 123 Km Jaringan Irigasi Skema Padat Karya
- Pemkab Bondowoso Terima Hadiah dari Baznas Jatim untuk Bedah Rumah
Seperti rapid test sasaran para pedagang pasar di Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi. Sempat diwarnai aksi penyerobotan warga diluar pedagang. Mereka ngotot minta di rapid test dengan alasan untuk memenuhi administrasi tertentu.
"Ada yang minta rapid test karena mereka bukan pedagang kita tolak. Ketegasan itu setelah rapid test sebelumnya ada indikasi warga diluar pedagang mendadak mengikuti rapid," jelas Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan, Kamis (4/6).
Jelasnya, pihak petugas medis tidak mengetahui siapa saja identitas pedagang pasar. Tentu yang lebih tahu adalah pengelola pasar itu sendiri. Dengan demikian kejadian tersebut akan dijadikan evaluasi kedepannya.
Kata Mudo, untuk rapid test kali ini sebenarnya ditargetkan sasar 187 pedagang. Namun hanya 179 pedagang pasar yang mengikuti kegiatan rapid test dan 1 pedagang dinyatakan reaktif. Atas hasil itu akan dilakukan tracing terhadap keluarga yang dinyatakan reaktif rapid test.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kadishub Surabaya Minta Pengguna Jasa Parkir Berani Lapor Jika Tak Diberi Karcis
- Tuntut Hak Ganti Rugi Lahan Yang Belum Dibayar, Arteria Dahlan Bersama Warga Datangi JIIPE
- Pertahankan Juara Umum di Tingkat Jatim, Wali Kota Eri Lantik Dewan MTQ Surabaya