RMOLBanten. Penyidik senior KPK, Novel Baswedan sudah menduga jika dalang penyerangan air keras kepadanya tidak akan pernah diungkap, karena menyeret nama petinggi penegak hukum.
- Batas Kasasi Tinggal 8 Hari Lagi, Jaksa Akui Belum Terima Salinan Putusan Ronald Tannur
- Bareskrim Selidiki Dugaan Kebocoran Data Pemilih Tetap KPU
- Kasus Rafael Alun, KPK Dalami Perusahaan Konsultan Pajak yang Diduga Hanya Kamuflase
Novel menyebut, penyerangan air keras terhadapnya menyeret nama seorang jenderal yang ada di Indonesia. Dia mengatakan, penyerangan terhadapnya atau pegawai KPK yang lain itu bukan hanya terjadi sekali. Bahkan, pegawai KPK sudah punya bukti rekaman atas ancaman pembunuhan.
Novel mengaku segala macam serangan yang didapatkannya beserta teman-teman, dikirimkan oleh satu pihak yang sama sehingga seharusnya dalang penyerangan harus segera diungkap.
"Dan itu diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang sama. Ini yang harus diungkap, itu yang saya maksud," tukasnya.
Penyiraman air keras terhadap Novel terjadi 11 April 2017 selepas shalat subuh di dekat rumahnya. Namun demikian dalam kurun waktu satu tahun lebih dua bulan paska kejadian penyiraman air keras tersebut Polri masih belum juga mampu mengungkap siapa dalang di balik pelaku penyerangan.[mor]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Besok Demo Dugaan Pungli Petani Tebu oleh Oknum Kejari Madiun
- Babak Ke-2 Kasus Penipuan Bos PT Daha Tama Adikarya, Jaksa Nyatakan Banding
- Ibu Brigadir J Ketus ke Kuat Maruf yang Baru Sampaikan Permintaan Maaf