Muktamar NU Ke-34 menjadi momentum strategis bagi NU untuk melakukan perbaikan organisasi, bangsa, dan dunia.
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur
Pengabdian NU selama hampir satu abad telah berhasil membentuk karakter bangsa dan turut menjadi penentu bentuk negara pluralistik yang diterima semua elemen bangsa.
"NU telah berhasil mengusung politik kebangsaan di atas politik keagamaan tanpa harus kehilangan identitas keislaman yang menjadi spirit dan inspirasinya," kata Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/12).
Menurutnya, kepeloporan NU untuk memenangkan politik kebangsaan ini telah membangkitkan kepercayaan tentang kemungkinan menjadikan agama sebagai inspirasi bagi bangunan politik demokratis tanpa terjebak sekularisme.
NU, kata dia, juga telah berhasil membentuk satu karakteristik pemikiran keagamaan dan praktik kebudayaan yang khas dan menjiwai kebudayaan nasional.
"NU berhasil berkelit dari jebakan formalisme politik dan sekularisme demokratis yang gagal dihindari oleh banyak negara dengan populasi muslim yang mayoritas atau signifikan", tutur Hery.
Dengan landasan politik substantif, mantan Ketum PMII ini menilai NU dapat mendorong bangsa Indonesia untuk menyusuri track masa depan yang relatif bebas dari konflik ideologis.
"Tantangan terbesar NU di periode transisi ini adalah memastikan bahwa legacy tersebut dapat diselamatkan dan dilanjutkan pada periode 100 tahun kedua NU," tegasnya.
Saat ini, dalam pandangan Hery, NU memerlukan figur yang dapat menghantarkan jemaah dan jam'iyyah NU melalui masa transisi ini dengan selamat dan mampu beradaptasi dengan arus baru perubahan dunia.
"Sangat berbahaya jika NU salah strategi dan langkah dalam menjaga basis tradisi nasional, tidak hanya bagi NU tetapi juga bagi Bangsa Indonesia", tandas mantan Wasekjen PBNU ini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Dikasih Izin Tambang, Dikhawatirkan NU dan Muhammadiyah Tidak Kritis Lagi
- Silaturahmi ke Ketum PBNU, Khofifah : PP Muslimat NU Undang KH. Yahya Beri Pengarahan di Kongres XVIII Muslimat NU
- Cagub Luluk: Muhammadiyah Dan NU Penjaga Demokrasi Dan Ekonomi Jawa Timur