Aplikasi Ojek Daerah Online (ODO) dinilai mampu menjawab permasalahan darah ditengah masa pandemi yang terus melonjak. Aplikasi ini merupakan inovasi yang dibuat RSUD Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
- Pesantren di Solokuro Lamongan: Dari Musala kini Punya Ratusan Santri Penghafal Quran
- Visitasi Sukses, Institut Pesantren Sunan Drajat (Insud) Lamongan Bakal Menjadi Universitas di Tahun Ini
- Update Data Korban dan Penyebab Terbakarnya Dua Kapal Di Perairan Paciran Lamongan
ODO memberikan kepastian pelayanan ketersediaan darah, sehingga proses distribusi darah terasa lebih cepat karena dilengkapi aplikasi GPS live 360, dengan memanfaatkan teknologi GPS dapat memudahkan untuk melacak distribusi darah secara real time.
Selain itu juga untuk memberantas percaloan darah di Kabupaten Lamongan
“Ojek darah online adalah jawaban dari tuntutan masyarakat dalam bidang kesehatan sebagai wujud peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Lamongan,” terang Bupati Yuhronur dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu ( 7/7)
Disampaikan Bupati Yuhronur, terjadi peningkatan grafik pengguna ODO, dari 30 persen menjadi 97 persen di semester kedua tahun 2020 setelah adanya inovasi ODO. Sementara distribusi darah secara mandiri yang turun dari 70 persen menjadi 3 persen. Selain itu, juga terjadi peningkatan indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada semester 1 tahun 2020 pada Rumah Sakit Ngimbang mencapai 81,05 dan pada semester 2 tahun 2020 meningkat mencapai 82,21
Rata-rata pendapatan tukang ojek lokal juga turut meningkat, yakni dari Rp 829.200 menjadi 2 juta lebih setelah adanya ODO. Resiko darah rusak juga dapat diminamalisir dengan penggunaan jasa ODO, karena penyediaan fasilitas cool box (box simpan sesuai standart) dalam pengiriman.
Dihadapan 10 anggota Tim Panel Independen (TPI) KIPP 2021 yang diketuai oleh Prof. Dr. JB. Kristiadi, Bupati Yuhronur juga memaparkan bahwa saat ini RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan telah mengembangkan inovasi dan rencana replikasi dari ODO berupa TIPO (Titip pengambilan Obat) dan SWAB GO yang memberi pelayanan berupa pengantaran Sample Swab Covid ke RSUD dr. Soegiri dan Laboratorium Kesehatan di Kota Surabaya.
Selain itu, PMI Lamongan sebagai vendor juga akan mengembangkan inovasi ODO berupa kerja sama dengan ojek konvensional dan Rumah Sakit di sekitarnya untuk distribusi darah.
“Inovasi ODO tidak berhenti disini, kami juga telah merencanakan pengembangan inovasi dan rencana replikasi dari ODO. Ada TIPO dan SWAB GO. Kedepannya, PMI juga akan mereplikasi inovasi ini melibatkan ojek konvensional dalam pendistribusian darah,” pungkas Bupati Yuhronur Effendi.
Sebelumnya, inovasi ODO ini telah mengikuti Kompetisi serupa tingkat Propinsi Jawa Timur di Tahun 2020 dengan predikat TOP 25.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pesantren di Solokuro Lamongan: Dari Musala kini Punya Ratusan Santri Penghafal Quran
- Visitasi Sukses, Institut Pesantren Sunan Drajat (Insud) Lamongan Bakal Menjadi Universitas di Tahun Ini
- Update Data Korban dan Penyebab Terbakarnya Dua Kapal Di Perairan Paciran Lamongan