Omset Penjualan Bendera dan Umbul-umbul Agustusan di Kediri Menurun Drastis

Penjual bendera di Pesantren Kota Kediri
Penjual bendera di Pesantren Kota Kediri

Mendekati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, pedagang bendera dan umbul-umbul mulai menjamur di Kota Kediri.


Namun, menjamurnya pedagang ini, tidak dibarengi dengan pendapatan yang tinggi. Hal itu, dikatakan Wulandari warga Bandarkidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, yang berjualan bendera dan umbul-umbul di Kecamatan pesantren Kota Kediri. 

Menurut Wulan, pada masa PPKM Level 4 ini, penjualan bendera dan umbul-umbul mengalami penurunan hingga 50% lebih. Jika sebelum masa pandemi, omsetnya mampu mendapatkan hingga Rp 500 ribu dalam sehari. Namun, untuk saat ini hanya mampu dikisaran Rp  200 ribu saja dalam sehari. 

"Memang untuk tahun ini, apalagi ada PPKM, penjualannya menurun drastis. Dulu sebelum ada pandemi, sehari saya bisa menjual kisaran 500 ribu. Tapi sekarang, sehari hanya 200 ribu saja," kata Wulandari kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (5/8). 

Sementara itu, hal sama juga dikatakan Riski Riyandi, pedagang bendera dan umbul-umbul di Burengan Kota Kediri. Dirinya juga mengaku penjualannya menurun saat ada PPKM ini. Hanya beberapa bendera dan umbul-umbul saja yang mampu terjual. Sebelum pandemi, penjualannya meningkat, apalagi saat akan mendekati tanggal 17 Agustus. 

"Tahun ini sepi, penjualan bendera tidak begitu banyak. Dalam sehari, paling hanya laku satu sampai dua bendera atau umbul-umbul," terang Riski. 

Untuk diketahui, harga bendera ukuran jumbo dijual dengan harga 40 ribu, bendera ukuran besar 35 ribu, bendera ukuran sedang 30 ribu, dan bendera ukuran kecil 25 ribu. Kemudian, untuk umbul-umbul dijual dengan harga 50 hingga 55 ribu.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news