Paguyuban ojek online (Ojol) Blitar Raya meminta polisi menyelidiki motif belasan orang yang berdemo dengan mengatasnamakan paguyuban ojek online Blitar. Sebelumnya para demonstran meminta Capres nomor urut dua Prabowo Subianto meminta maaf, karena dinilai melecehkan pekerjaan ojek online.
- Dukung Angkutan Lebaran 2022, DLU Operasikan 43 Kapal
- Perseteruan Wartawan dan Kasatlantas Polres Madiun Kota Berakhir Damai
- Pemkot Surabaya Gelar Baksos Terintegrasi Gratis di Momen HUT ke-79 RI
Harris menjelaskan, bahwa ia meminta polisi untuk menemukan oknum-oknum yang menyewa jaket Grap digunakan untuk berdemo. Sebab, ada beberapa jaket temannya yang disewa oleh oknum dengan alasan ingin berfoto dengan Wakil Bupati Blitar.
"Kami ojek online Blitar Raya tetap netral dalam politik. Kami fokus dalam mencari rezeki. Mereka yang berdemo ojek online gadungan," tegasnya.
‎Seperti diberitakan, pada‎ Senin (26/11) belasan orang yang mengatasnamakan paguyuban ojek online menggelar aksi unjukrasa di dua lokasi, yakni perempatan simpang empat Kanigoro, Kabupaten Blitar dan simpang empat Lovi, Jalan Ahmad Yani, Kota Blitar.
Dari belasan peserta demo, ada enam peserta yang menggunakan atribut jaket Grap saat berdemo. Bahkan para demonstran yang menggunakan jaket Grap menggunakan helm dan penutup wajah saat melaksanakan aksi.[moc/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDAM Surya Sembada Surabaya Ganti Meter Air Pelanggan, Gratis!
- Antisipasi Jukir Nakal, Dishub Surabaya Perketat Pengawasan Parkir Saat Ramadan
- Pemilu 2024 Dianggap Sukses, Gabungan Mahasiswa Gelar Aksi Damai di DPRD