Menjalani tahapan pendaftaran sebagai peserta Pemilu 2024, Partai Gerindra dan PKB melakukan pendaftaran secara bersama. Langkah pendaftaran bersama itu dipandang memiliki makna politik yang kuat.
- Usulan Penghapusan Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo Tuai Kontroversi
- Perayaan HUT Gerindra Ke-17 di Jawa Timur Sukses, Tampilkan Kekompakan dan Semangat Kader
- HUT DPC Gerindra Kota Probolinggo, Anggota Dewan Turun Langsung Bagikan Uang Dan Ratusan Nasi Kotak
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpandangan, paket koalisi PKB dan Gerindra cukup potensial. Termasuk, jika dilihat dari catatan elektabilitas, koalisi ini lebih unggul dari koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Faktor Prabowo yang menjadikan koalisi ini kuat dan cukup mengkhawatirkan bagi rival," demikian kata Dedi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/8).
Menurut Dedi, koalisi tokoh seperti kPrabowo dan Muhaimin Iskandat akan membentuk politik yang baik. Sebab, Prabowo masih menguasai ceruk pemilih nasionalis, masyarakat yang masih punya daya juang perubahan seperti tema-tema kampanye Prabowo sejauh ini.
Sementara itu, sosok Muhaimin akan mampu membawa sentimen pemilih Nahdliyin, dengan porsi pemilih NU yang cukup besar. Analisa Dedi, Cak Imin akan dengan mudah mengkonsolidasikan kekuatan politik nahdliyin untuk mendukungnya di perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
"Mudah bagi Muhaimin menggalang kekuatan dan mengimbangi Prabowo yang lebih dulu berada di puncak elektabilitas," pungkas Dedi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- PDIP Belum Pasti Gabung Pemerintahan Prabowo, Analis Nilai Pertemuan dengan Megawati Tak Menjamin Koalisi Bertambah