Santer isu beredar di public, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pecah. Isu itu muncul karena ada manuver dari dua parpol anggotanya yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
- Tidak Dikelola dengan Baik, KIB Berada di Ujung Tanduk
- Golkar Pastikan KIB Masih Utuh, Nurul Arifin: Dalam Politik Tidak Ada Istilah Pecah
- PAN Ungkap Nasib KIB Dua Pekan Ke Depan
Analisa Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, isu KIB pecah memang telah nampak di permukaan sejak sejumlah pengurus daerah PAN dan PPP mendeklarasikan dukungan kepada sosok bakal calon presiden (bacapres) tertentu.
"PPP disebut-sebut akan mencalonkan Sandiaga Uno, dan PAN bakal mencalonkan Anies," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politk RMOL, Kamis (26/1).
Ia menjelaskan, dari tiga parpol anggota KIB yaitu Partai Golkar, PAN, dan PPP, hanya parpol berlambang pohon beringin yang punya calon pemimpin yang patut diusung di Pilpres 2024 mendatang.
"Sehingga menurut saya, ini (sikap PAN dan PPP) akan bertolak belakang dengan Golkar yang akan tetap mengusung Airlangga capres," tuturnya.
Maka dari itu, pada intinya Jerry menyimpulkan bahwa KIB berpotensi pecah jika ada sikap politik yang menyimpang dari PAN dan PPP.
"Saya kira jika PAN dan PPP bermain dua kaki dan kepala 3 maka akan sulit terwujud koalisi ini, atau bisa pecah," demikian pakar komunikasi politik lulusan America Global University ini menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran