Setelah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ditinggal PPP yang memilih ikut mendukung bakal calon presiden dari PDIP, Partai Amanat Nasional (PAN) tinggal berharap tetap bersama Golkar pada Pemilu 2024.
- Husnul Aqib Apresiasi Kinerja Zulhas: Menteri Koordinator Pangan Dinilai Sukses Atasi Masalah Pangan
- Usai Didepak PDIP, PAN Siap Tampung Jokowi
- PAN Berikan Surat Rekomendasi ke Pasangan Harmonis
“Minimal antara PAN dan Golkar tetap dalam satu pilihan yang sama,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam keterangan tertulisnya diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/6).
Akan tetapi, lanjut Viva, pilihan yang sama dengan Golkar itu pun ada syaratnya. Yaitu ditentukan oleh besaran nilai elektabilitas figur yang diusung berdasarkan hasil lembaga survei yang kredibel. Bukan didasarkan jumlah kursi di DPR.
“Sebab pemilihan langsung oleh rakyat diukur dari elektabilitas figur, bukan dari besaran kursi,” jelasnya.
Dari pandangan tersebut, Viva menilai bahwa figur Menteri BUMN Erick Thohir menjadi jawaban yang bagus dalam menentukan sosok cawapres.
“Mengapa begitu? Karena figur cawapres harus dapat memberikan tambahan intensif elektoral kepada calon presiden dalam rangka menambah potensi kemenangan di pilpres,” tutur Viva.
Dengan elektabilitas yang tinggi sebagai cawapres, Viva meyakini bakal menjadi modal sosial dan politik Erick Thohir untuk menjadi salah satu figur yang menjadi prioritas agar dipertimbangkan oleh seluruh bakal capres dari partai koalisi pemerintah.
“Apakah itu Mas Ganjar Pranowo atau Pak Prabowo Subianto,” tuturnya.
“Istilahnya, apapun makanannya, minumannya teh botol sosro. Siapapun capresnya, cawapresnya Mas Erick Thohir,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Gabung Kabinet, Golkar: Terserah Presiden
- Jalankan Instruksi Ketum Golkar, Adies Kadir Bagikan 10.000 Paket Sembako di Surabaya dan Sidoarjo
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran