Dalam masa pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meniadakan kegiatan Car Free Day (CFD) hingga tahun 2021.
- Lamongan Berhasil Kendalikan Pandemi, Ekonomi Masyarakat Kembali Bangkit
- Sri Untari: Jatim Bisa Jadi Provinsi Kuat Pasca Pandemi Covid 19
- Pandemi Melandai, Gus Sadad Optimis Gubernur Khofifah Bisa Realisasikan Nawa Bhakti Satya Pada APBD 2023
Selain itu pula juga mendekati hajatan dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya.
“Selain itu, adanya gelaran Pilwali Surabaya CFD juga ditiadakan, karena khawatir disalahgunakan untuk kegiatan massa politik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Eko Agus Supriadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai hearing dengan Komisi C DPRD kota Surabaya, Senin (21/9).
Langkah meniadakan CFD hingga tahun depan lantaran menghindari kerumanan masyarakat yang dikhawatirkan dapat menambah jumlah penularan virus corona.
"CFD pasti banyak berkerumun orang yang rentan dengan penyebaran virus, karena status Surabaya sudah orange atau landai untuk kasus Covid-19 dan jangan sampai status hitam kembali terjadi, maka kita hentikan dahulu kegiatan CFD di Taman Bungkuk," ungkapnya.
Eko Agus mengaku penghentian CFD ini telah dijalankan saat wabah virus dari Wuhan Tiongkok menyebar ke Surabaya.Dan itu pun sudah dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Kita sudah koordinasi dengan dinas-dinas terkait, termasuk Kepolisian agar kegiatan CFD di Taman Bungkul stop dulu sampai tahun depan. Jadi demi menjaga kesehatan masyarakat, kami stop kegiatan CFD," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Jalin Kerjasama dengan Blitar untuk Tekan Inflasi dan Jaga Pasokan Pangan
- Viral Video Pria Berseragam Satgas Diduga Mencuri, Pemkot Surabaya Pastikan Bukan Petugasnya
- Tindak Cepat, Pemkot Surabaya Selamatkan Ijazah Karyawan yang Ditahan Perusahaan