TNI menerjunkan sejumlah personel terkait rusuh di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Pengerahan personel TNI itu hanya bersifat bantuan untuk Polri dalam hal pengamanan.
- Prajurit Bunuh Imam Masykur, Panglima TNI: Mohon Maaf Seluruh Rakyat Indonesia
- Labuan Bajo Jadi Lokasi KTT ASEAN, Ini Saran Panglima TNI
- Panglima TNI Naikkan Status Nduga Jadi Siaga Tempur
"Dari awal kita sampaikan, personel TNI yang ada di sana sifatnya bantuan untuk Polri," kata Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, kepada wartawan, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (12/9).
Bahkan, demi menjaga situasi agar kondusif dan aman, Yudo juga meminta Polisi Militer juga diterjunkan di lapangan.
Tujuannya untuk memastikan tidak ada oknum prajurit yang terlibat dalam aksi anarkis.
"(Pengiriman personel) sudah dilaksanakan, termasuk POM TNI kita turunkan, jangan sampai ada prajurit TNI yang terlibat di sana, mungkin provokator atau mungkin punya lahan-lahan di sana," kata Yudo.
Seperti diketahui, pemerintah berencana merelokasi warga Rempang, Batam, terkait proyek pembangunan pabrik kaca terintegrasi hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Xinyi Group asal China.
Total investasi proyek itu mencapai USD11,5 miliar atau sekitar Rp117,42 triliun, dengan total penyerapan tenaga kerja kurang lebih 30 ribu orang.
Namun warga setempat, yang telah berpuluh-puluh tahun menempati wilayah itu, menolak dan sempat terjadi kericuhan saat polisi hendak mengamankan aksi unjuk rasa.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang