Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan netralitas TNI pada Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019 adalah harga mati, sehingga tidak ada toleransi terhadap pelanggaran netralitas.
- Kembali Unggul di Debat Kedua Pilkada Banyuwangi, Pengamat: Program Kerja Ipuk-Mujiono Lebih Nyata
- Wacana Debat Capres-Cawapres Pakai Bahasa Inggris, Hasto: Jangan Lupa Sumpah Pemuda
- Dipecatnya Ketua KPU Tidak Berpengaruh ke Pilkada 2024, Tapi Kepercayaan Publik Tergerus
Demikian diampaikan Panglima TNI menyampaikan dihadapan 2.146 anggota TNI-Polri se-Kalimantan Tengah di Palangkaraya, Kamis (26/4).
"Pedomani netralitas sebagai penjabaran dan pelaksanaan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Tidak ada toleransi bagi pelanggaran terhadap netralitas tersebut," katanya.
Menurut Hadi, anggota TNI-Polri harus memegang teguh netralitas karena politik TNI dan Polri adalah politik negara.
"Bagi prajurit TNI hanya ada satu komando tegak lurus dari panglima TNI. Tidak ada komando atau perintah dari pihak lain," ujarnya.
Dia menambahkan, memegang teguh misi utama dan yang terutama adalah Pilkada Serentak 2018 dan tahapan Pemilu 2019 harus sukses.
"Jadikan tugas yang kita laksanakan sebagai ladang ibadah," kata Hadi.
Seperti diberitakan Antara, dia juga mengingatkan jajaran TNI-Polri untuk menjaga kepercayaan rakyat. Jangan sampai dinodai, dirusak atau dihancurkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bawaslu Ungkap Tiga Pemicu Gangguan Keamanan di Pemilu 2024
- Cak Imin Ajak Susi Pudjiastuti Gabung Timnas Amin
- Golkar Sulit Lepas dari Jokowi, Peluang Gabung Koalisi Prabowo Sangat Besar