Panitia UTBK Unair Surabaya Berharap Peserta Betul-betul Jaga Kesehatan

Ilustrasi / net
Ilustrasi / net

Panitia Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Surabaya berharap Rapid Test tidak lagi menjadi syarat peserta mengikuti ujian.


Namun, hal ini belum bisa diputuskan hingga rekomendasi pelaksanaan UTBK resmi diberikan Pemerintah Kota Surabaya.

Ketua Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Unair, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA DVM mengungkapkan Satgas Covid-19 Pemkot Surabaya telah melakukan asesment ke pusat-pusat UTBK di Surabaya. 

"Assesment pusat UTBK kedua akan dilakukan tanggal 5-6 April 2021. Dari asesment pertama  rekomendasinya,  kami diminta betul-betul melaksanakan prokes ketat. Mungkin karena sudah ada kajian yang dilakukan oleh tim,  bahwa memang tidak diperlukan rapid test atau antigen,"ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (4/4).

Sambil menunggu rekomendasi pasti pelaksanaan UTBK di Surabaya, Prof Bambang mengungkapkan meminta para peserta UTBK untuk menjaga kesehatan dengan cara yang mudah dan aman.

Yaitu dengan menerapkan prokes dan isolasi mandiri di rumah 14 hari sebelum tes.  

"Intinya di rumah, betul-betul isolasi mandiri dan persiapan tidak hanya tes tapi juga fisik.  Sehingga saat tes,  mereka fit dan sehat," lanjutnya.

Karena tidak adanya wacana mewajibkan rapid test, Unair tahun ini juga tidak menyediakan tempat rapid test untuk peserta seperti tahun lalu.

"Tidak ada cadangan rapid tes. Tetapi kami akan melakukan sampling pada peserta sebelum memulai ujian untuk di rapid test. Kami juga memiliki instrumen untuk survelence selama ini untuk dosen,  tendik dan mahasiswa.  Nanti akan kami terapkan pada calon peserta,"urainya. 

Sehingga diharapkan sehari sebelum ujian, peserta bisa mengisi blanko survei secara online untuk memastikan bahwa peserta memang sehat dan tidak berpergian jauh.  

Tahun ini, peserta yang mengikuti ujian di Unair mencapai 19.143 peserta. Dan Unair menyediakan kapasitas 28.000 pendaftar untuk tes di Unair, dengan 1.005 peserta dalam satu sesi ujian

“Tes akan dilaksanakan selama satu minggu dan tiap harinya dibagi menjadi 2 sesi. 28.000 peserta ujian itu nanti juga akan disebar di 3 tempat, Kampus A, Kampus B, dan Kampus C Unair. Tujuannya tentu agar tidak menimbulkan kerumunan, sebagaimana protokol kesehatan,” imbuhnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news